Seniman Cok Artawan Pandu Remaja Melukis Wayang Gaya Kamasan

Cok Alit Artawan sebagai narasumber dalam kriyaloka melukis wayang klasik gaya Kamasan. (Balinesia.id/istimewa)

Denpasar, Balinesia.id – Seniman Bali, Cokorda Alit Artawan hadir sebagai narasumber Kriyaloka Melukis Wayang Klasik Gaya Kamasan pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44, Selasa, 14 Juni 2022. Kriyaloka itu digelar di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Bali, Denpasar.

Di hadapan peserta yang berasal dari kalangan remaja, ia mengatakan bahwa seni wayang di Bali sudah ada berabad abad lalu. Awalnya, lukisan wayang berkaitan dengan rerajahan untuk ketenangan keagungan.

“Wayang muncul dengan keindahan luar biasa dan wayang sendiri, sangat abtrak menjadi suatu bayang bayang seperti wayang peteng, dalam menonton wayang ada sesuatu yang ditawarkan, kita larut dalam lakonnya,” kata dia.

Baca Juga:

Menurutnya, lukisan wayang gaya Kemasan merupakan kelanjutan melukis wong-wongan. “Kamasan dinyatakan klasik karena dia sudah mencapai puncak yang sangat signifikan menjaga warna dan gayanya,” kata dia. 

Dalam melukis wayang klasik, ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan. Melukis wayang kamasan memiliki perbedaan dengan melukis pada umumnya, yakni ada tahap molokin, sketsa awal menggunakan kayu widuri.

Tahap selanjutnya adalah ngreka, yakni menegaskan sketsa awal dengan warna hitam dan mangsi dengan menggunakan penelak. Setelah itu baru ngewarna memberi warna memakai kuas yang disebut penulian. “Tahap nyawi yaitu membuat detail ornamen, neling yakni memberikan kontur hitam dan terakhir tahap mbuluin penyelesaian dengan garis-garis halus pada detail lukisan,” kata dia.

Saat ini, katanya, ditemui sejumlah permasalahan dalam memenuhi bahan baku pewarnaan lukisan klasik. "Ancur sebagai perekat warna dalam seni lukis wayang klasik semakin sulit didapatkan karena selama ini hanya didatangkan dari Perancis,” kata dia.

Oleh karena itu mengharapkan agar ada keterlibatan para pemangku kepentingan untuk bisa mendatangkan ancur karena memang menjadi bagian penting untuk pewarnaan seni lukis wayang klasik dan juga pewarnaan topeng. oka/jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories