Realisasi TKDD Buleleng Terbaik di Bali

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bali, Tri Buhianto, saat menandatanganani nota kesepakatan antara Pemkab Buleleng dan Kanwil DJPb Provinsi Bali. (Istimewa)

Buleleng, Balinesia.id - Kabupaten Buleleng menjadi daerah dengan realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) terbaik di antara sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali. Selain itu realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) juga di atas rata-rata.

“Realisasi yang sudah dilaksanakan Kabupaten Buleleng terhadap TKDD sampai dengan Juli 2021 terbesar di antara kabupaten/kota lainnya di Bali,” ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Bali, Tri Budhianto di Lobi Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Jumat, 3 September 2021.

Sementara, terkait realisasi APBD, sampai dengan bulan Juli 2021, dinyatakan rata-rata realisasi APBD seluruh Bali sebesar 38 persen. Namun, di Kabupaten Buleleng posisi di akhir Juli 2021 telag mencapai sebesar 44 persen.

    Baca Juga:

"Realisasi ini untuk kesejahteraan masyarakat pada ujungnya. Kami sangat mengapresiasi apa yang sudah dicapai Pemerintah Kabupaten Buleleng,” kayanya.

Kabupaten Buleleng hingga saat ini telah menerima transfer sebesar Rp873 miliar dari Kementerian Keuangan. Sedangkan, realisasinya dalam APBD sudah mencapai di atas Rp1 triliun.

“Ini yang menjadi terbaik di Bali. Artinya, hampir semua transfer dari pemerintah pusat bisa digunakan dengan baik oleh Pemkab Buleleng,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyebutkan berbagai upaya dilakukan untuk penyerapan TKDD di Kabupaten Buleleng bisa maksimal. Salah satunya adalah penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK). Strategi-strategi yang diberikan oleh pemerintah pusat agar DAK bisa terserap maksimal, terus dilakukan. Mulai dari pembatasan tanggal, menyediakan Detail Engineering Design (DED) dengan baik dan mengatur irama dana yang masuk.

    Baca Juga:

“Bagi kami di Buleleng, DAK ini yang kami harapkan. Bantuan dari APBN diperlukan karena kemampuan fiskal kami yang belum maksimal. “Ini salah satu yang bisa kami manfaatkan untuk mendorong akselerasi pembangunan,” katanya.

Peningkatan kemampuan fiskal Kabupaten Buleleng juga terus diupayakan dengan berbagai cara semaksimal mungkin. Diharapkan, dengan kondisi berakhirnya pandemi Covid-19 bisa membantu mencapai peningkatan kemampuan fiskal. Termasuk beroperasinya jalan baru Denpasar-Singaraja yang mempercepat pencapaian tersebut. Dengan berkurangnya hambatan-hambatan aksesibilitas yang mengganggu Buleleng tersebut, bisa menaikkan iklim investasi.

"Dengan iklim investasi yang meningkat, diharapkan mampu menaikkan kemampuan fiskal daerah,” ucap Agus Suradnyana. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories