Putri Koster: Cegah Stunting Sejak Dini

Ketua TP PKK Bali, Ny. Putri Suastini Koster dalam Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Desa Patas, Gerokgak, Buleleng (Istimewa)

Buleleng, Balinesia.id – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster mengajak seluruh elemen masyarakat Bali untuk bersama-sama mencegah stunting sejak dini.

Hal itu dinyatakannya kala hadir dalam Kampanye Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI di Desa Patas, Gerokgak, Buleleng, Sabtu, 13 Agustus 2022.

“Upaya pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini. Remaja putri yang akan menjadi calon ibu hendaknya memperhatikan pola makan karena hal itu nantinya akan sangat berpengaruh pada masa kehamilan,” katanya di GOR desa setempat.

Baca Juga:

Asupan gizi yang kurang seimbang pada masa remaja dapat memicu anemia atau Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada masa kehamilan. “Jangan sering diberi makanan instan. Lebih baik kalau ibu-ibu meluangkan waktu memasak makanan untuk anak-anak, kepada ibu hamil sebaiknya memeriksakan kandungan minimal lima kali selama masa kehamilan,” kata dia. 

Selain menjaga asupan makanan, remaja putri juga diingatkan untuk tidak terlalu banyak menghabiskan waktu bermain gadget. Sebab, menurut Putri Koster, selain menyita waktu dan menjadi kurang produktif, radiasi gadget juga dikhawatirkan berpengaruh pada kesehatan reproduksi.

Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN, Ir. Mila Rahmawati mengatakan bahwa bukan hal yang mudah untuk mengentaskan stunting. Namun, ia optimistis bahwa dengan dukungan berbagai pihak, tugas tersebut bisa dilaksanakan dengan baik.

Mila mengingatkan agar para ibu dapat memberi asupan gizi yang seimbang bagi buah hati mereka. "Luangkan waktu untuk memasak, jangan habiskan waktu untuk hal tak penting seperti selfie," katanya.

Menurutnya, pencegahan stunting juga perlu dilakukan menjelang kehamilan dan saat anak dalam kandungan. Dalam persiapan menjelang kehamilan, ia merekomendasikan pasangan calon pengantin untuk melakukan skrining kesehatan menjelang pernikahan.

“BKKBN telah meluncurkan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (ELSIMIL). ELSIMIL adalah aplikasi skrining dan pendampingan untuk calon pengantin. Setiap pasangan calon pengantin akan mendapatkan pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang berada di desa atau kelurahan yang sama dengan wilayah domisili mereka,” katanya. 

Ia mengatakan, tujuan aplikasi ELSIMIL adalah untuk melakukan deteksi dini terhadap kesehatan calon pengantin dan memitigasi risiko melahirkan bayi stunting. “Kami berharap pasangan calon pengantin dapat memanfaatkan aplikasi ini menjelang pernikahan mereka,” katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, I Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan pentingnya upaya penurunan angka stunting, sebab stunting terhubung dengan kualitas sumber daya manusia. “Komisi IX DPR RI memberi atensi yang besar terhadap upaya penurunan angka stunting. Sebagai wakil rakyat dari Bali, saya berkomitmen mendukung penuh upaya penurunan angka stunting di Bali,” katanya. 

jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories