Proyek HK Didominasi Jembatan dan Jalan, Kantongi Kontrak Rp35,4 Triliun Tahun 2022

Ada Peluang di Proyek IKN, Hutama Karya (PTHK) Bidik Kontrak baru 2022 Rp35,4 Triliun/ foto: Hutama Karya

Jakarta, Balinesia.id – Proyek-proyek besar PT Hutama Karya (Persero) (PTHK) atau HK masih didominasi infrastruktur jalan dan jembatan dan tahun 2022 perusahaan plat merah ini telah mengantongi kontrak senilai Rp35,4 Triliun.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan perolehan kontrak 2022 didominasi oleh sektor jembatan dan jalan.

Selain itu, perolehan kontrak baru 2022 juga didapat dengan dimulainya kembali proyek-proyek yang sempat terhenti pasca COVID 19, serta proyek kontrak baru yang akan ditenderkan pada 2022.

Emiten konstruksi PT Hutama Karya (Persero) (PTHK) atau HK menargetkan perolehan kontrak baru pada 2022 senilai Rp35,4 triliun sejalan dengan adanya peluang dalam pembangunan pada proyek-proyek di Ibu Kota Nusantara.

Hal tersebut sesuai prediksi Hutama Karya yang melihat sektor konstruksi akan kembali recovery.

Pada awal 2022, Hutama Karya mengawali dengan penendatanganan kontrak pekerjaan pembangunan Tol Semarang-Demak seksi 1A senilai Rp2,08 triliun serta pembangunan revitalisasi gedung parkir Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

“Untuk mencapai target perolehan kontrak baru 2022 tersebut, Hutama Karya akan meningkatkan basis kekuatan kolektif group usaha dengan menguatkan fondasi keuangan baik perseroan maupun anak usaha,” kata Budi Harto dalam keterangan resmi, Selasa, 15 Februari 2022.

Budi Harto menambahkan, upaya lain agar bisa mencapai target perseroan melakukan restrukturisasi dan penyehatan keuangan.

Kemudian, bekerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) terkait tiga ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) guna memenuhi kebutuhan investasi.

Sepanjang 2021 hingga saat ini, Hutama Karya telah menyelesaikan proyek strategi nasional (PSN) dan beberapa proyek infrastruktur jasa konstruksi lainnya.

Di antaranya konstruksi JTTS Ruas Medan – Binjai seksi 1 Tanjung Mulia – Marelan sepanjang 4,2 kilometer (km), Ruas Sigli – Banda Aceh seksi 3 Jantho – Indrapuri sepanjang 16 km, dan Ruas Binjai – Langsa Seksi 1 Binjai Stabat sepanjang 11,8 km. Sehingga total JTTS yang sudah beroperasi sepanjang 542,8 km.

Sementara itu, total panjang ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi sepanjang ±519 km meliputi Tol Sigli – Banda Aceh 44 km, Tol Kisaran – Indrapura 48 Km, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat 143 km, Tol Sp. Indralaya – Muara Enim 121 Km, Tol Padang – Sicincin 37 km, Tol Pekanbaru – Pangkalan 64 km, Tol Bengkulu – Taba Penanjung 18 km dan Tol Stabat – Pangkalan Brandan 44 km.

Selain ruas jalan tol, Hutama Karya juga telah menyelesaikan proyek lainnya seperti Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada bulan Juni 2021. Kemudian, terdapat proyek pekerjaan pembangunan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) Parmonangan-2 di Tapanuli Utara, Sumatra Utara pada Juli 2021.

Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang merupakan proyek joint operation (JO) antara Hutama Karya bersama dengan WIKA dan Nindya Karya, lalu RS Mata Manado juga sudah dirampungkan di pertengahan tahun.

Pada akhir November 2021 merampungkan proyek Bendungan Gongseng di Bojonegoro, yang telah diresmikan oleh Presiden RI.

Diketahui, kontrak konstruksi HK sepanjang 2021 mencapai Rp11,47 triliun, meliputi kerja sama operasional (KSO) sebesar Rp4,70 triliun dan Non-KSO sebesar Rp6,77 triliun.  Selain itu per september 2021 EBITDA perusahaan meningkat 36,7%, dan ekuitas perusahaan tumbuh hingga 13,1%.

Selanjutnya, perusahaan menargetkan selesai dan beroperasinya ruas Tol Bengkulu – Taba Penanjung sepanjang 17,6 km, Tol Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 31 km, dan Tol Sigli – Banda Aceh seksi 2 sepanjang 6 km pada 2022.  (roh)  ***
 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Liza Zahara pada 16 Feb 2022 

Bagikan

Related Stories