Presiden Jokowi Tegur Aparatur yang Masih Pamer Kemewahan dan Kekuasaan di Media Sosial

Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023. (Biro Pers Setpres)

Jakarta, Balinesia.id  - Presiden Joko Widodo menegur jajaran aparatur yang masih memiliki sifat hedonisme, jemawa, dan pamer kekuasaan.

"Perilaku tersebut sangat merugikan dan dapat menciptakan kekecewaan bagi masyarakat," tegasnya ketika memimpin Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023. 

Seluruh jajaran aparatur sipil negara (ASN), diingatkan agar dapat displin dalam menghilangkan sifat hedonisme.

"Saya minta kepada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan aparat di bawahnya, memberitahu apa-apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh dilakukan," ucap mantan Wali Kota Solo itu.

Kata Jokowi, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat terhadap pemerintah.

"Hati-hati, tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, ada kepolisian, penegak hukum lainnya, dan birokrasi yang lainnya," tukasnya.

Jika seperti itu kondisinya, menurut Presiden Jokowi menilai pantas rakyat kecewa.
Jokowi menegaskan sangat tidak pantas perilaku aparatur yang memamerkan kemehawan atau gaya hidup mewah di media sosial seperti instagram karena akan melukai mengecewakan hati rakyat.

Untuk itu, Presiden Jokowi menginstruksikan jajaran aparatur sipil negara agar dapat lebih bijak dalam berperilaku, termasuk dalam menggunakan media sosial.

"Perilaku pamer di media sosial tidak pantas dilakukan oleh seorang aparat," tegasnya saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023. 

Agar ditekankan kepada aparatur, kepada bawahan jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan, apalagi sampai dipajang-pajang di IG (Instagram), di media sosial.

"Itu sebuah-kalau aparat, sangat-sangat tidak pantas," tandasnya lagi.

Hal penting lainnya, meningkatkan reformasi birokrasi untuk melayani rakyat secara efektif dan akuntabel.

"Berkaitan dengan bidang aparatur sipil negara dan reformasi birokrasi, inti reformasi birokrasi itu adalah rakyat terlayani, rakyat terlayani dengan baik, secara efektif dan akuntabel," imbuhnya. ***


Related Stories