PMK Sebabkan Harga Daging Mahal

Zulkifli Hasan berinteraksi dengan penjual daging di Pasar Badung, Selasa, 20 September 2022. (Balinesia.id/ist)

Denpasar, Balinesia.id – Daging menjadi salah satu dari sejumlah komoditas yang dipantau Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dalam kunjungannya di Pasar Badung, Selasa, 20 September 2022. Berdasar pantauan itu dinyatakan jika harga daging babi memang relative cukup mahal di Bali.

Menurut Zulkifli, mahalnya harga daging, misalnya daging kambing di Pasar Badung merupakan turunan dari penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang merebak belakangan. Karena wabah penyakit itu, sampai saat ini pemerintah masih melakukan pengetatan mobilisasi hewan ternak. Tujuannya tidak lain untuk mencegah penyebaran PMK lebih luas.

“Masuknya kambing dari Jawa memang masih kami perketat, karena pemerintah ekstra hati-hati menyikapi PMK. Bali ini kan masih relatif aman, jangan sampai satwa dengan PMK masuk ke sini,” kata tokoh politik yang sering dipanggil Zulhas ini.

Baca Juga:

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun menjelaskan penularan PMK yang cukup mudah, meski tidak berbahaya bagi manusia. Ia menyebutkan bahwa virus PMK bida disebarkan melalui interaksi antarhewan, maupun melalui interaksi manusia dengan hewan. “Karena penularannya kan dengan berbagai cara, bisa dari satwanya langsung atau melalui kita. Jadi harus bersabar dulu,” sambungnya.

Dalam kunjungannya ke Pasar Badung yang ditemani Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Zulhas berkesempatan menyapa menyapa sejumlah pedagang yang menjual kebutuhan pokok seperti bawang, cabai, minyak goreng, daging sapi, kambing dan ayam. Dalam interaksinya dengan para pedagang, ia pun menanyakan harga jual sejumlah kebutuhan pokok tersebut.

Berdasarkan pantauannya, Zulhas menyimpulkan harga kebutuhan pokok pada pasar terbesar di Denpasar itu relatif stabil, bahkan cenderung lebih rendah dari harga di Pulau Jawa dan daerah lainnya. “Contoh bawang merah berkualitas baik yang dijual dengan harga Rp 25 ribu, di Jawa masih di kisaran Rp 30 ribu. Demikian pula harga cabai yang katanya lebih rendah dari Pulau Jawa dan daerah lain,” katanya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories