Perwakilan BKKBN Bali Komitmen Percepat Penurunan Stunting di Bali

Rakornis Perwakilan BKKBN Bali, Selasa, 29 Maret 2022. (Istimewa)

Denpasar, Balinesia.id – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali berkomitmen mempercepat penurunan angka stunting di Provinsi Bali. Komitmen itu dinyatakan dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang digelar Selasa, 29 Maret 2022.

Dalam kegiatan yang digelar hybrid dari Ruang Wacika Kantor Perwakilan BKKBN Bali, Denpasar itu, Kepala Perwakilan BKKBN Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For, M.A.R.S menjelaskan, menurut laporan TNP2K tahun 2017 ada 4 faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting. Keempat faktor tersebut adalah praktik pengasuhan akibat kurangnya pengetahuan orang tua terhadap kesehatan gizi sebelum dan masa kehamilan serta sesudah melahirkan; pelayanan yang kurang berkualitas; akses makanan bergizi yang kurang; serta kurangnya akses air bersih dan sanitasi.

“Oleh karena itu penangan permasalahan stunting harus dilakukan secara paripurna, komprehensif, terpadu dan bersifat multisektoral, dengan mengintensifkan pendampingan pada keluarga yang berisiko melahirkan bayi berisiko stunting,” kata dia.

Baca Juga:

Sukardiasih mengatakan, kegiatan yang digelar pihaknya pun tidak lain bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan peran pemerintah, termasuk mitra kerja dalam percepatan penurunan stunting di Provinsi Bali. Mereka berharap dukungan pemangku jabatan dan mitra kerja di seluruh tingkatan wilayah dalam pengelolaan program Bangga Kencana semakin kuat, termasuk untuk membahas strategi program dan kegiatan prioritas untuk mendukung percepatan penuruan stunting.

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang juga hadir pada kesempatan itu menyebut stunting tidak sekadar dinilai dari ukuran fisik yang pendek, namun harus dilihat dari proses pertumbuhan dan perkembangan secara holistik yang mampu mempengaruhi kesehatan secara signifikan setelah bayi berusia 2 tahun.

Selaku perwakilan Pemerintah Provinsi Bali, pihaknya berkomitmen menurunkan angka stunting dengan berbagai cara, termasuk kegiatan ini yang diharapkan bisa menjadi momentum refleksi sekaligus mampu menurunkan angka stunting secara konsisten dengan target menjadi 6,12 persen di tahun 2024. Ia juga mengharap agar ada upaya mengefektifkan program dan membuat mapping penyebab stunting di Bali, mengefektifkan pemanfaatan sumber daya manusia dan mengalokasikan alat seperti antropometri kit dengan lebih optimal. Berikutnya juga perlu meningkatkan pendampingan keluarga dan program prioritas pendekatan hulu pencegahan stunting, mengoptimalkan komunikasi dan kontribusi nyata seutuhnya kepada masyarakat.

Kendati persentase stunting di Bali relatif kecil, namun ia mengharap jika bisa stunting ditekan hingga angka 0 persen melalui upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Bali melalui visi “Nangun Sat Kerti Loka Bali” dengan didukung BKKBN dan stakeholder terkait. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories