MDA Bali Siap Dukung Upaya Penurunan Stunting

Perwakilan BKKBN Bali melakukan audiensi dengan MDA Bali. (Istimewa)

Denpasar, Balinesia.id - Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali siap mendukung upaya penurunan stunting di Provinsi Bali. Hal tersebut dinyatakan Bendesa Agung MDA Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet kala menerima audiensi Perwakilan BKKBN Bali, Jumat, 25 Maret 2022.

Sukahet mengatakan, penanganan stunting yang sedang digerakkan secara masif oleh pemerintah merupakan upaya penting dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia, khususnya Bali, yang berkualitas ke depan. 
“MDA akan membuat surat edaran berupa imbauan kepada para yowana atau Sekeha Teruna-teruni di Bali untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sejak tiga bulan sebelum pernikahan,” katanya.

Baca Juga:

Pihaknya sepakat, edukasi yang baik terhadap remaja terkait stunting merupakan jalan yang tepat. Oleh karena itu, sebagai majelis adat, ia akan mendukung melakukab sosialisasi secara masif melalui daring kepada seluruh Yowanan di Bali. “Ini merupakan langkah awal dukungan kita bagi program pencegahan stunting,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., M.A.R.S., menjelaskan program percepatan stunting yang sedang mereka garap dengan melibatkan seluruh komponen, termasuk desa adat.

Menurut Sukardiasih, MDA lembaga yang berperan besar bagi masyarakat di Bali akan mampu memberi dukungan program pemeriksaan tiga bulan sebelum pernikahan. Program inilah yang sedang digerakkan BKKBN secara nasional yang telah dipasang target penurunan stunting oleh Presiden Jokowi ke angka 14 persen pada 2024 mendatang.


"Program percepatan penurunan stunting dilakukan melalui upaya screening atau pemeriksaan status gizi dan kesehatan baik itu tinggi badan (TB), berat badan (BB), lingkar lengan atas (LiLA), serta kadar hemoglobin (Hb) pada calon pengantin," katanya.

Ia berharap pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dapat menjadi penjejakan lebih dini menghadapi risiko melahirkan anak stunting. 
“Kasus stunting di Bali sendiri berdasarkam Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 mencapai 10,9 persen, yang merupakan terendah di Indonesia. Namun, gubernur mengimbau agar stunting menjadi zero kasus di Provinsi Bali," katanya menyebut kasus stunting bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan gizi seimbang. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories