Pertamina Operasionalkan Terminal Aspal Curah di Singaraja Dukung Pembangunan Infrastruktur

Singaraja, Balinesia.id – Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus resmi mengoperasionalkan Terminal Aspal Curah (TAC) sebagai jaringan supply Aspal Pertamina kini resmi beroperasi di Singajara, Bali guna mendukung pembangunan infrastruktur.

Beroperasinya Terminal Aspal Curah (TAC) ini sebagai bentuk kerja sama Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus dengan PT Dhisa Manunggal Karya (DMK).  Kerjasama dengan DMK tesebut ditujukan untuk meningkatkan penjualan di Pulau Bali.

Berkapasitas sebesar 2.500 Metrik Ton (MT), terminal ini nantinya akan dikelola oleh PT DMK. Terminal ini juga dilengkapi dengan fasilitas jetty berkapasitas 8.000 MT.

• Inilah 4 Artis Indonesia yang Pilih Hidup Frugal Living Meski Bergelimang Harta
• Tiga Tahun Hadir sebagai Pembayaran Digital, AstraPay Catat 10 Juta Pengguna
• Video Klip “Anthology 50th Anniversary” God Bless Pilih 2 Venue Wisata di Bali

"Dengan adanya TAC di wilayah Bali konsumen akan lebih mudah  dan cepat untuk mendapatkan pasokan aspal curah serta turut mengembangkan pasar aspal Pertamina khususnya di pulau Bali," tutur  Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Dwi Puja Ariestya dalam acara peresmian Jumat 4 Agustus 2023.

Pihaknya berharap seluruh kebutuhan aspal di Pulau Bali dapat kami penuhi dari Terminal yang berada di Bali, sehingga lebih efisien secara logistik, harga lebih kompetitif, dan mendukung kelancaran pembangunan infrastuktur Provinsi Bali.

Hadir saat peresmian, Managing Director PT Dhisa Manunggal Karya, Haris Riyadi,  BPJN Nasional Jawa Bali Izzudin , Kapolsek Celukan Bawang  AKP I Ketut Ananta dan  stakeholder lainnya dari dinas terkait.

• Pemkab Klungkung Rekrut 883 Tenaga P3K di Tahun 2023
• Inflasi Bali pada Juli 2023 Terjaga di 0,3 Persen
• Hari Raya Galungan Kuningan, Pemprov Bali Minta Pertamina dan Hiswanamigas Jaga Stok LPG 3 kg

Managing Director PT Dhisa Manunggal Karya, Haris Riyadi menyatakan rasa bangga dengan ditunjuknya TAC di Celukan Bawang ini sebagai supply point  aspal Pertamina untuk wilayah Bali.

"Melalui kolaborasi dengan Pertamina kami yakin dapat memenuhi kebutuhan aspal di Bali yang terus meningkat, seiring dengan pulihnya kembali sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19," ujar Haris dalam keterangannya.

Kata Haris Riyadi, dipilihnya Pertamina sebagai partner dalam berkolaborasi karena sebagai BUMN Indonesia, Pertamina telah berkembang menjadi world class energy company dengan pelayanan yang profesional dan produk kualitas tinggi yang konsisten.

Diketahui, secara Nasional kebutuhan Aspal Indonesia sebesar 1 – 1,1 Juta MT/Tahun. Saat ini  market share Pertamina untuk aspal di Indonesia sekitar 60-65 persen. Tercatat dari 600.000 MT penjualan Pertamina di seluruh Indonesia, sebanyak 250.000 MT berasal dari Regional Jatimbalinus dengan area Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.

Sebelumnya untuk kebutuhan aspal di wilayah Bali disupply dari Terminal Aspal Pertamina di Benoa, Banyuwangi dengan rata-rata kebutuhan sekitar 15 ribu sampai dengan 20 ribu MT per tahun. Produk Aspal curah ini akan digunakan sebagai campuran batuan sehingga menjadi produk hotmix yang siap digunakan untuk pembuatan atau perbaikan jalan.

Peresmian TAC ini menunjukkan dukungan Pertamina  dalam mendorong kebangkitan  kembali Bali sebagai salah satu daerah wisata terfavorit di Indonesia dengan memaksimalkan TAC di Celukan Bawang sebagai supply utama Pulau Bali untuk kebutuhan infrastruktur kawasan wisata, juga dapat menambah lapangan kerja di wilayah sekitar serta kontribusi lainnya untuk Provinsi Bali.

Di tahun 2023 ini, estimasi penjualan aspal diperkirakan sebesar 6.000-7.500 MT, atau setara 60-75 Milliar Rupiah dengan target market share sebanyak 70 persen berasal dari PT DMK  Pelabuhan Celukan Bawang.

Dwi Puja Ariestya berharap kedepannya dapat bersama-sama mengembangkan serta memperkuat peran pemenuhan produk aspal dalam negeri sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Hal ini menjadi bukti nyata peran Pertamina di sektor industri dalam mendukung pemerintah untuk percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan infrastruktur daerah,” pungkas Dwi Puja Ariestya. ****