Perlu Perhatian Khusus, Pertumbuhan Ekonomi Bali Triwulan IV-2021 Kembali Jadi yang Terendah Se-Indonesia

Data Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali terkait pertumbuhan ekonomi Bali setiap periode (Istimewa)

Denpasar, Balinesia.id - Pemerintah diimbau dapat memberi perhatian serius terhadap laju ekonomi Bali ke depan. Sebab, menurut data Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, pada Triwulan IV tahun 2022, laju perekonomian Bali kembali jadi terendah dari seluruh provinsi di Indonesia.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda dalam Survey Bicara (Surya) yang digelar Kantor Perwakilan BI Bali secara daring, Rabu, 20 April 2022 mengatakan, pertumbuhan perekonomian Bali secara tahun ke tahun pada triwulan IV-2021 berbanding triwulan IV-2020 tercatat hanya tumbuh 0,51 persen. Meski pertumbuhan ini membaik dibandingkan triwulan sebelumnya, pertumbuhan tersebut jauh di bawah angka nasional yang mencatat 5,02 persen.

"Catatan pertumbuhan ekonomi Bali triwulan IV tahun 2021 tercatat 0,51 persen, lebih baik dibandingkan triwulan III tahun 2021 yang -2,93 persen," katanya.

Baca Juga:

Menurut data, catatan tersebut membuat pertumbuhan ekonomi Bali sudah dua kali secara berturut-turut berada di rangking terbawah dari 34 provinsi. Pada data yang sama, pertumbuhan ekonomi Bali telah menjadi yang paling sejak periode triwulan I tahun 2020. Pada triwulan II tahun 2021, catatannya pernah membaik di rangking 32 nasional, namun akhirnya kembali terjun di paling dasar pada triwulan III-2021.

"Pada triwulan IV-2021 Bali masih menduduki ranking terakhir. Hal ini dimulai sejak krisis pandemi, di mana pertumbuhan ekonomi Bali mengalami negatif. Triwulan I-IV-2021, keculai triwulan II-2021, Bali berada di posisi terakhir," katanya.

Ia melanjutkan, dibandingkan tahun 2018 dan 2019 pertumbuhan perekonomian Bali masing-masing sempat masuk 7 besar dan 13 besar dari 34 provinsi. "Secara nasional Maluku Utara dan  Papua pertumbuhannya sudah positif, karena ekspor batubara dan nikel, yang menopang pertumbuhan ekonomi, sementara Bali masih terpuruk," tegasnya.

Melihat data-data tersebut, Rizki berharap hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemanggu kebijakan dalam pemulihan perekonomian Bali.  "Astungkara dengan kasus Covid-19 mengalami penurunan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi Bali," katanya

Lebih jauh, pada kesempatan yang sama, Ketua DPD APRINDO Bali, A.A. Ngurah Agung Agra Putra, S.T., mengatakan pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV-2021 mengalami kontraksi sebesar -2,47 persen. Catatan ini, meski masih minus tampak membaik dibandingkan periode sama di tahun 2020 yang mengalami kontraksi -9.31 persen.

Meski demikian, pihaknya tampak optimistis di tahun 2022 ini, terlebih melihat kembali dibukanya pintu dan pelonggaran syarat masuk Bali melalui perjalanan udara. Hal ini dinilai dapat menggairahkan kembali sektor pariwisata ke depan. "Ini menggairahkan sektor pariwisata Bali, dan jadi momentum pemulihan ekonomi Bali," katanya. oka/jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories