Nusa Penida Sumbang Angka Stunting Tertinggi di Klungkung

Perwakilan BKKBN Bali bersama TPPS Klungkuung melakukan monitoring kasus stunting di Nusa Pendia, Klungkung, Jumat, 1 Juli 2022. (Balinesia.id/istimewa)

Klungkung, Balinesia.id – Kecamatan Nusa Penida disebut sebagai kecamatan yang menyumbang angka stunting tertinggi di Kabupaten Klungkung. Penyebab utama tingginya angka stunting itu pun disinyalir karena faktor sanitasi.

Hal tersebut dinyatakan Wakil Bupati Klungkung, I Wayan Kasta kala Rapat Koordinasi Kecamatan dan Monitoring Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan Nusa Penida, Jumat, 1 Juli 2022. Berda

"Kita sudah meninjau langsung, dapat kita lihat bahwa kasus stunting ini disebabkan karena kurangnya sanitasi. Keluarga tidak punya jamban, tidak tersedianya air bersih. Untuk itu, kami akan melaporkan kepada bupati hasil peninjauan ini dan mengerahkan lintas sektor terkait untuk penangannya,” kata dia. 

Baca Juga:

Sebagaimana diketahui, menurut data Survey Status Gizi dan Kesehatan (SSGI) tahun 2021, angka stunting di Kabupaten Klungkung tercatat sebesar 19,4 persen dan menjadikannya sebagai kabupaten dengan angka stunting tertinggi kedua di Bali setelah Karangasem. Oleh karena itu, Kasta yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Klungkung mengerahkan seluruh tim untuk bekerja bersama-sama menuju Klungkung Bebas Stunting. 

“Kami telah membentuk tim percepatan penurunan stunting, data pasti sudah kita miliki, cara mengatasi sudah dirancang, sekarang tugas kita adalah satukan pikiran dan kerja bersama-sama untuk mengatasi permasalahan stunting ini,” ujar Wabup Kasta. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih, mengatakan monitoring terhadap kasus stunting penting dilaksanakan. Tujuannya untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas percepatan penurunan stunting di Kabupaten Klungkung yang diawali di Kecamatan Nusa Penida.

“Target kami untuk Provinsi Bali harus menurunkan prevalensi stunting menjadi 6,51 persen pada tahun 2024," katanya.

Upaya tersebut dilakukan dengan meningkatkan cakupan pelayanan kepada kelompok sasaran percepatan penurunan stunting yang meliputi remaja, calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0 sampai 59 bulan.

Dalam kegiatan monitoring, tim melakukan peninjauan langsung ke keluarga berisiko stunting. Ada tiga keluarga yang dikunjungi dari desa Batununggul, Desa Kutampi, dan Desa Ped. Selain meninjau dan melihat secara langsung faktor-faktor penyebab stunting, Wabup Kasta bersama tim juga memberikan bantuan berupa sembako dan PMT kepada keluarga dengan risiko stunting. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories