Maknai Hari Kesaktian Pancasila dengan Gotong Royong dan Solidaritas untuk Bangkit dari Pandemi

Made Gde Putra Wijaya (Balinesia.id/jpd)

Badung, Balinesia.id - Setiap 1 Oktober bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Hari ini menjadi salah satu hari penting dalam sejarah bangsa Indonesia yang terkait dengan entitas Pancasila sebagai ideologi negara.

Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Bali, Dr. Drs. I Made Gde Putra Wijaya, S.H., M.Si., mengajak masyarakat Indonesia, khususnya Bali, menggunakan momentum ini sebagai momen untuk bangkit dari segala keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Gotong royong sebagai spirit yang melekat pada Pancasila wajib dibumikan oleh setiap elemen bangsa, bukan sekadar dijadikan jargon, terlebih ketika pandemi Covid-19.

"Sekarang kan masih pandemi ya, jadi yang paling baik kita lakukan dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh hari ini adalah membumikan semangat gotong royong dan solidaritas sosial itu. Itu paling penting kita lakukan," kata dia kala ditemui di Markas PPM Bali di Desa Gerih, Abiansemal, Badung.

      Baca Juga:

Putra Wijaya yang juga tokoh penting pendidikan Bali ini mengingatkan, gotong royong jangan diartikan hanya sekadar kerja bakti. Gotong royong ia nilai sebagai semangat saling memiliki, saling bantu, dan sepenanggungan. Gotong royong adalah wujud keadilan sosial yang dicita-citakan para pendiri bangsa.

"Gotong Royong bukan sekadar bersihkan got atau gorong-royong, tapi jauh lebih dalam dari itu. Dalam konteks sekarang, implementasi gotong royong adalah saling menjaga, mewaspadai, dan berhati-hati dengan virus Corona ini. Kita pupuk sikap arif dan bijaksana hadapi pandemi, disiplin prokes (protokol kesehatan, red), agar grafik kasus yang telah tercatat baik dan melandai ini bisa terus dijaga dan diturunkan hingga bangsa ini benar-benar bebas dari pandemi," kata dia.

      Baca Juga

Lebih jauh, pihaknya juga menyinggung persoalan gerakan solidaritas sosial yang marak mengemuka kala pandemi. Menurutnya, gerakan semacam itu memang harus terus dimunculkan, baik dalam suasana pandemi atau tidak. Semua elemen bangsa diharapkan dapat memupuk sikap solidaritas itu.

"Bisa direalisasikan beragam ya, misalnya yang mampu membagi makanan ke yang tidak mampu, minimal dari lingkaran terkecillah. Tapi, tetap juga harus diingat prokes, tetap jaga jarak, cuci tangan, pakai masker," imbuhnya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories