Luhut: Arahkan Pasien Positif Covid-19 Isoter

Luhut Binsar Panjaitan bersama Tito Karnavian dan Budi Gunadi meninjau penanganan Covid-19 di Bali. (Istimewa)

Denpasar, Balinesia.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mengharapkan pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan positif, agar langsung diarahkan isolasi terpusat (isoter). Langkah ini diperlukan untuk meminimalisasi klaster keluarga.

Hal tersebut dinyatakan Luhut ketika meninjau vaksinasi di DPRD Provinsi Bali serta beberapa isoter Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, Kamis, 12 Agustus yang didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian, dan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, dan Gubernur-Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.

"Ini jadi kunci mengurangi terjadinya klaster keluarga yang rentan tertular apabila isolasi mandiri," katanya mengajak seluruh pemerintah daerah baik Pemprov Bali maupun Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali meningkatkan tracing dan testing terhadap orang yang berinteraksi erat dengan pasien yang positif Covid. 

       Baca Juga:

Luhut mengatakan  isoter, tracing, dan testing sangat berperan dalam mengurangi penyebaran pandemi Covid-19, terlebih di Bali yang hingga saat ini angka kasus masih di angka ribuan.
Pasien yang dinyatakan Covid-19 diwajibkan isoter, karena di tempat isoter mereka akan ditangani dan dilayani dengan baik karena ada dokter, obat-obatan, dan ada oksigen yang cukup. Oleh karena itu, pemerintah juga wajib menyiapkan fasilitas tersebut. "Baru positif jangan berkecil hati, ini bukan aib," katanya. 

Lebih jauh pihaknya mengajak seluruh pemegang kebijakan di Bali untuk bersatu padu menangani penyebaran pandemi, mengingat tingkat kasus di Pulau Bali yang dinilainya masih tetap stagnan. 

"Ayo kita semua sama-sama perbaiki diri, jangan saling salah-salahan, patuhilah anjuran dan kebijakan pemerintah. Karena kami mengkaji semua itu dari semua sudut, kami lihat dari semua disiplin ilmu baik dari epilognya, sosialnya, baik dari ekonominya, hingga ketahanan politik. Tak ada satu pun satu pejabat, institusi atau negara yang punya pengalaman menangani kasus seperti ini sepanjang sejarah, semenjak terakhir terjadinya wabah flu sekitar tahun 1917," jelasnya.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian dalam arahannya mengakui protokol kesehatan di Bali sudah cukup baik. Salah satunya dalam hal disiplin memakai masker. Sementara, kemampuan testing juga dinilai lumayan baik. 

      Baca Juga:

"Jadi sudah satu setengah tahun lebih kita berhadapan dengan pandemi dan polanya sudah tahu kita, yakni menerapkan protokol kesehatan dengan 5 M yaitu, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Kemudian melakukan testing dan tracing, serta mengikuti vaksinasi," jelas mantan Kapolri ini.

Sedangkan, Menkes Budi Gunadi dalam kesempatannya mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. "Jangan lupa protokol kesehatannya, pakai masker dimanapun, untuk upacara keagamaan jangan terlalu berkerumun," katanya. jpd

Editor: E. Ariana
Bagikan

Related Stories