Lontar Siwa Sumedang Berhasil Diidentifikasi di Kesimpar, Karangasem

Pelaksanaan konservasi lontar di Banjar Kesimpar Kelod Teben, Desa Kesimpar, Kecamatan Abang, Karangasem, Kamis, 16 Februari 2023. (Balinesia.id/IST)

Karangasem, Balinesia.id – Lontar Kaputusan Sanghyang Aji Siwa Sumedang berhasil diidentifikasi dari koleksi masyarakat di Banjar Kesimpar Kelod Teben, Desa Kesimpar, Kecamatan Abang, Karangasem.

Lontar tersebut diidentifikasi oleh Tim Penyuluh Bahasa Bali dalam kegiatan Festival Konservasi Lontar serangkaian Bulan Bahasa Bali ke-5 “Segara Kerthi: Campuhan Urip Sarwa Prani”, Kamis, 16 Februari 2023.

Lontar Kaputusan Sanghyang Aji Siwa Sumedang ditemukan sebagai salah satu naskah koleksi I Nyoman Winarta. Lontar tersebut menjadi satu dari sembilan lontar yang berhasil diidentifikasi dalam konservasi tersebut. Umumnya, lontar Siwa Sumedang berisi tentang filsafat ketuhanan.

Baca Juga:

Wakil Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Abang, I Nyoman Suita, mengatakan bahwa di tempat tersebut, I Nyoman Winarta memilik 29 lontar. Hanya saja 20 lontar yang ditemukan dalam kondisi rusak dan tidak diidentifikasi. 

“Sembilan lontar yang berhasil diidentifikasi adalahPupuh Dangdang, Geguritan, Iti Jatining Keputusan, Keputusan Sanghyang Aji Siwa Sumadang, Keputusan Taru Premana, Pasisigan, wariga, dan 2 buah lontar kakawin,” katanya.

Baca Juga:

Lebih jauh dinyatakan, dari 29 lontar yang dikoleksi, 26 lontar merupakan jenis embat-embatan sedangkan 3 lontar lainnya merupakan cakepan.

“Kami hanya bisa mengidentifikasi sebanyak 9 lontar yang terdiri satu lontar cakepan dan delapan lontar embat-embatan. Lontar yang tidak bisa teridentifikasi karena kondisi lontar dalam keadaan rusak dan kebanyakan lembarannya hilang,” jelasnya.

Baca Juga:;

Pihaknya mengatakan telah berupaya maksimal untuk mengetahui identitas lontar yang dikoleksi. Namun, kondisinya memang tidak memungkinkan. “Lontar-lontar yang masih lestari ini biasa dibaca oleh pemilik lontar itu sendiri. Walau tak begitu lancar, namun ia memiliki semangat untuk membaca kembali lontar yang sudah ada semenjak ia lahir,” ucap dia.

Pemilik lontar, I Nyoman Winarta mengucapkan apresiasi atas program konservasi lontar yang dilakukan, sehingga diharapkan dapat menjaga kelestarian tinggalan budaya itu. 

“Terima kasih Tim Penyuluh Bahasa Bali sudah memperhatikan lontar kami, sehingga nantinya bisa dirawat dan diselamatkan, sehingga bisa diberikan kepada generasi berikutnya,” katanya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories