Lima Orang Sulinggih "Puput" Aci Pakelem Hulu-Teben ring Panca Sagara

Proses pelaksanaan pakelem di Sagara Ulun Danu Batur. Tampak dua perahu boat siap menuju tengah danau dari kawasan penataran Pura Sagara Ulun Danu Batur, Desa Batur, Kintamani, Bangli. (Balinesia.id)

Denpasar, Balinesia.id - Lima orang sulinggih memimpin upacara Aci Pakelem Hulu-Teben ring Panca Sagara yang digelar Pemerintah Provinsi Bali, Sabtu, 7 Agustus 2021. Sebagaimana namanya, upacara tersebut dilaksanakan di lima sagara (laut dan/atau danau) yang ada di Bali.

Kelima sulinggih tersebut adalah Ida Pedanda Gede Made Demung Sogata (Wakil Dharma Upapatthi PHDI Kabupaten Karangasem), Ida Pandita Mpu Jaya Reka Merta Yoga (Dharma Upapatthi PHDI Kabupaten Badung), Ida Pedanda Gede Anom Manuaba (Dharma Upapatthi PHDI Kabupaten Jembrana), Ida pandita Mpu Dharma Mukti Sidha Kerti (Dharma Upapatthi PHDI Kabupaten Buleleng), dan Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun (Bhagawanta Gubernur dan Wakil Gubernur Bali). Mereka masing-masing memimpin pakelem di titik-titik sagara.

Ida Pedanda Gede Made Demung Sogata memimpin pakelem di Sagara Batu Belah, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem sebagai sagara di bagian timur Bali, sedangkan Ida Pandita Mpu Jaya Reka Merta Yoga memimpin pakelem di Sagara Dalem Pakendungan, Desa Kuta, Badung sebagai sagara di bagian selatan Bali.

Selanjutnya, Ida Pedanda Gede Anom Manuaba memimpin upacara di Sagara Rupek, Desa Sumber Klampok, Gerokgak, Buleleng sebagai sagara di bagian barat Bali dan Ida pandita Mpu Dharma Mukti Sidha Kerti memimpin pakelem di Sagara Negara Gambur Anglayang, Desa Kubutambahan, Buleleng sebagai sagara di utara Bali. Terakhir, Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun memimpin pakelem ddi tengah, yakni di Sagara Ulun Danu Batur, Kintamani, Bangli.

       BACA JUGA:

Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster yang didampingi Sekda Bali, Dewa Made Indra, Penyarikan Agung MDA Bali, Ketut Sumarta, Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, unsur PHDI, Pangemong Pura Ulun Danu Batur, serta jajaran lainnya mengikuti persembahyangan dari Pura Sagara Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani, Bangli. Upacara bhuta yadnya yang digelar serentak sejak pukul 08.00 WITA dengan protokol kesehatan ketat.

Gubernur Koster dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, 7 Agustus 2021 sore menjelaskan bahwa upacara yang dilaksanakan bertepatan pada Tumpek Wayang-sebuah hari suci yang dianggap sakral oleh umat Hindu Bali-nemu Purwani Sasih Bhadrawada ini dimaksudkan untuk tiga tujuan utama, yang umumnya berupaya memohon keharmonisan semesta.

"Tujuannya mulia, memohon kepada Hyang Widhi Wasa maraga (berwujud, red) Ida Bhatara Baruna agar salwiring lara 
merana gering agung (segala pandemi, red) Covid-19 cepat dikembalikan ke asalnya, beserta dampak yang menyertainya segera diakhiri, sehingga tatanan kehidupan Krama Bali bisa berjalan normal kembali," katanya.

Kedua, upacara tersebut juga ditujukan untuk memohon kepada Tuhan dalam manifestasi sebagai Hyang Siwa Tiga (Siwa Agni, Siwa Pasupati, Siwa Amerta/Ider Bhuwana/Panyejeg Jagat/Paneduh Bhumi) agar berkenan hadir  dan menghindarkan Bali dari bencana alam dahsyat, seperti tsunami, sehingga alam, krama, dan kebudayaan Bali tetap rajeg.

"Ketiga adalah memohon kepada Hyang Widhi Wasa maraga (berwujud, red) Hyang Siwa Tiga agar Jagat Bali kembali landuh, tata tentrem kreta raharja, gemah ripah loh jinawi, tan kirang sandang, pangan, papan (harmonis, sejahtera, berkecukupan, dan tidak kurang sandang, pangan, dan papan, red)," jelasnya.

Sebelumnya, sebagai rangkaian upacara tersebut juga telah dilakukan upacara memohon Tirta Pangrapuh Jagat di Padma Tiga Pura Penataran Besakih. Tirta ini telah dimohon ke masing-masing kabupaten/kota di Bali, untuk kemudian diteruskan ke desa adat, dan akhirnya bisa dimohon oleh masyarakat Bali seluruhnya. Tirtha tersebut akan nyejer selama 42 hari, diiringi masyarakat yang memasang saselat, yakni sarana ritual yang terdiri dari daun pandan diolesi kapur membentuk tapak dara serta bawang putih, bawang merah, dan cabai yang ditusuk dengan lidi. jpd

Editor: E. Ariana
Bagikan

Related Stories