Kunjungan Sepi, Pasar Banyuasri Akan “Disulap” Jadi Mall Pelayanan Publik

Buleleng, Balinesia.id – Sebagian Pasar Banyuasri di Kota Singaraja, Buleleng akan “disulap” dijadikan Mall Pelayanan Publik (MPP). Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya menarik pengunjung untuk datang ke Pasar Banyuasri.

Ide tersebut dinyatakannya Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana di Buleleng, Selasa, 4 Oktober 2022. Menurutnya, dengan adanya MPP di Pasar Banyuasri, akan semakin banyak pengunjung datang ke pasar yang telah dibangun megah namun masih sepi kunjungan tersebut.

Selain itu, Lihadnyana merencanakan akan mengintegrasikan keberadaan MPP dengan ruang-ruang untuk produk UMKM. “Dengan begitu, benar-benar ramai, terpadu, dan terintegrasi. Kita juga akan berkomunikasi dengan pengelola pasar untuk hal ini,” kata dia.

Baca Juga:

• https://balinesia.id/read/september-2022-inflasi-bali-0-54-persen-secara-bulanan-lebih-rendah-dari-nasional
• https://balinesia.id/read/mengacu-tren-publikasi-minyak-dunia-pertamina-sesuaikan-harga-pertamax-dan-dex-series
• https://balinesia.id/read/di-kota-singaraja-transportasi-dan-6-kelompok-pengeluaran-lainnya-alami-inflasi

Sebelumnya, ada rencana untuk pembangunan gedung baru untuk MPP. Namun, pemanfaatan Pasar Banyuasri ini lebih memiliki efek. Gedung-gedung megah yang masih tidak dimanfaatkan, bisa terisi oleh MPP. Kemudian, dengan adanya pelayanan satu pintu akan menarik masyarakat untuk datang.

Di sekeliling MPP juga akan ada tempat untuk pemasaran produk-produk UMKM. “Sehingga, antara MPP dan produk-produk UMKM komplit menjadi satu kesatuan. Dan di bawahnya ada pasar tradisional. Pasti bermanfaat,” ucap Lihadnyana.

Lihadnyana memaparkan MPP merupakan tempat terpusat untuk pelayanan publik. Tidak lagi terpencar dan cukup di satu tempat. Melalui diintegrasikannya MPP dengan tempat pemasaran produk-produk UMKM, pengunjung juga bisa langsung melihat-lihat. Terdapat banyak produk-produk UMKM. “Akan tetapi, produk-produk UMKM belum terwadahi dengan baik,” katanya..

Dirinya juga akan mengecek terlebih dahulu bagaimana status dari lapak-lapak pedagang sebelumnya. Ada hak sewa dan juga perjanjian di dalamnya. Tentunya ini perlu pembahasan lebih lanjut. Sesegera mungkin ada pembahasan dan seluruh pihak duduk bersama untuk membahas pemanfaatan Pasar Banyuasri sebagai MPP. Termasuk instansi yang akan memberikan pelayanan publik. “Saya inginnya lebih cepat lebih baik,” ucap Lihadnyana. jpd