Di Kota Singaraja, Transportasi dan 6 Kelompok Pengeluaran Lainnya Alami Inflasi

Kebutuhan pokok. (Balinesia.id/oka)

Denpasar, Balinesia.id – Setelah mengalami deflasi sebesar -1,48 persen pada bulan Agustus 2022, Kota Singaraja tercatat mengalami inflasi sebesar 0,35 persen pada bulan September 2022. Pemicu inflasi pada bulan September 2022 paling besar disumbang oleh kelompok transportasi.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Bali, I Made Agus Adnyana, dalam keterangannya dari 11 kelompok pengeluaran yang dihitung pihaknya di Kota Singaraja, tujuh di antaranya tercatat mengalami inflasi, satu mengalami deflasi, sedangkan tiga lainnya tampak stagnan.

“Pada bulan September 2022 Kota Singaraja tercatat mengalami inflasi setinggi 0,35 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,20, sedangkan tingkat inflasi tahun kalender pada September 2022 setinggi 4,10 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap  September  2021) tercatat setinggi 6,09 persen,” katanya.

Baca Juga:

Dari tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, kelompok pertama yang sekaligus menjadi yang tertinggi adalah kelompok transportasi dengan besaran setinggi 9,82 persen, kemudian disusul oleh kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga setinggi 1,05 persen.

Kelompok rekreasi, olahraga, dan  budaya mengalami inflasi setinggi  0,75  persen, sedangkan kelompok penyediaan  makanan dan minuman atau restoran mengalami inflasi setinggi 0,33 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki mengalami inflasi setinggi 0,08 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi setinggi 0,04 persen; sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami setinggi 0,02 persen. 

“Satu kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -2,10 persen. Sementara itu, tiga kelompok pengeluaran lainnya tercatat stagnan yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan,” kata dia.

Secara nasional, dari 90 kota amatan inflasi nasional tercatat 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat yakni setinggi 1,87 persen, sedangkan  deflasi terdalam tercatat di Kota Manokwari, Papua Barat sedalam 0,64 persen. “Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Singaraja menempati urutan ke-85 dari 88 kota yang mengalami inflasi,” kata Agus. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories