Koster-Ace Buat Pariwisata Makin Berkelas dan Bangun 11 Infrastruktur Megah dalam Empat Tahun

Ilustrasi: penampilan permainan tradisional gebug ende dalam Jantra Tradisional Bali. Gebug ende adalah salah satu potensi pariwisata di Bali. (Balinesia.id/dok)

Denpasar, Balinesia.id – Peningkatan mutu pariwisata Bali menjadi salah satu hal yang diperhatikan Gubernur-Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati selama empat tahun berkuasa. Selain itu, dalam rentang waktu tersebut, mereka juga membangun 11 infrastruktur megah di berbagai pelosok Bali.

Wayan Koster dalam Pidato Pencapaian Empat Tahun Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, di Denpasar, Rabu, 28 September 2022 mengatakan selama empat tahun menjadi Gubernur Bali pihaknya telah menetapkan haluan pariwisata Bali yang berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat. Haluan ini ditandai dengan penataan pariwisata Bali secara fundamental dan komprehensif terkait penyelenggaraan kepariwisataan Bali.

Capaian lain dari Pemerintah Provinsi Bali adlaah membangun platform kebijakan kepariwisataan Bali yang menjaga adat, tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal Bali; membangun daya tarik pariwisata baru berkelas dunia; serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Kemudian meningkatkan tata kelola kepariwisataan agar berdaya saing. Membangun kepariwisataan yang berpihak pada sumber daya lokal Bali, mengangkat harkat dan martabat petani, nelayan, dan perajin lokal Bali, serta membangun kepariwisataan yang berdampak langsung pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan krama Bali secara berkelanjutan," katanya.

Baca Juga:

Selain penguatan sektor pariwisata, Koster-Ace juga mempertimbangkan keberadaan infrastruktur. Dukungannya terhadap infrastruktur ditandai dengan pembangunan strategis yang fundamental dan monumental yang ngiderbhuwana antara lain pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih di Karangasem, dengan anggaran sebesar Rp 884 miliar, akan selesai pada bulan Desember 2022; Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali seluas 334 hektare di Klungkung, dengan anggaran Rp 2,5 triliun, saat ini sedang tahap pematangan lahan, dilanjutkan pembangunan fisik mulai tahun 2023, direncanakan selesai tahun 2025; dan pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani dengan anggaran Rp 1,6 triliun, direncanakan selesai tahun 2025.

Selanjutnya adalah pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali dengan nilai investasi sebesar Rp 24 triliun, di mana ground breaking telah dilakukan tanggal 10 September 2022 dan direncanakan selesai tahun 2025. Kelima adalah pembangunan Pelabuhan Sanur-Denpasar dengan anggaran Rp 376 miliar, selesai bulan September tahun 2022; pembangunan Pelabuhan Sampalan-Nusa Penida dengan anggaran Rp 90 miliar dan sudah selesai tahun 2021; pembangunan Pelabuhan Bias Munjul–Nusa Ceningan dengan anggaran Rp 97 miliar dan selesai bulan September tahun 2022.

“Selanjutnya adalah pembangunan Bali Maritime Tourism Hub Denpasar, dengan anggaran Rp 6,1 triliun, direncanakan selesai tahun 2023; pembangunan Bendungan Sidan di Badung, dengan anggaran Rp 1,8 triliun, direncanakan selesai tahun 2023; pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng, dengan anggaran Rp 794 miliar dan selesai bulan Desember tahun 2022; serta pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng, dengan anggaran lebih dari Rp 400 miliar yang direncanakan selesai bulan Agustus tahun 2023,” katanya.

Menurutnya, keberadaan infrastrutur itu adalah untuk menciptakan pusat-pusat perekonomian baru; menyeimbangkan pembangunan wilayah Bali Utara, Selatan, Barat, Timur, dan Tengah hingga meningkatkan kapasitas perekonomian Bali di dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Bali dan menjadi sumber baru pendapatan asli daerah provinsi dan kota/kabupaten se-Bali. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories