Ekonomi & Pariwisata
Komitmen Bisnis dan Investasi Capai USD32,7 Miliar selama Lawatan Presiden ke PEA
Dubai, Balinesia.id - Selama lawatan Presiden Joko Widodo ke Persatuan Emirat Arab (PEA) menghasilkan komitmen bisnis dan investasi senilai total USD32,7 miliar.
Jumlah sebesar itu didapat dari 19 perjanjian kerja sama yang pertukarannya saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Dubai pada Kamis, 4 November 2021, .
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan itu dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, Rabu, 3 November 2021.
- Presidensi G20 dan Agenda Cop26, Momentum Indonesia Menata Perekonomian Dunia
- Realisasi KUR Kota Denpasar Capai Rp2 Triliun Lebih pada Januari - September 2021
- BRI Tarik Obligasi Senilai Rp20 Triliun Mulai 29 Oktober 2021
"Komitmen bisnis dan investasi tersebut menjadi salah satu bahasan saat Presiden Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi," tutur Retno dikutip dari Biro Pers Setpres.
Lanjut Retmo, kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antara kedua negara. Sebagai informasi, selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai USD32,7 miliar dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan besok di Dubai/
Adapun komitmen bisnis dan investasi tersebut antara lain kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), INA dan DB World, floating solar panel antara Masdar dan Pertamina, refinery Balikpapan, manufaktur dan distribusi vaksin dan bio product.
Selain itu juga berbagai kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia, antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan lain sebagainya.
"Jika ditotal, maka nilai komitmen yang diperoleh sampai titik ini, dalam kunjungan ini, adalah USD32,7 miliar. Di bidang investasi Menteri Investasi masih akan melakukan pertemuan investasi dan juga ada pertemuan dengan perusahaan besar Amerika yang mudah-mudahan akan ada komitmen-komitmen baru," paparnya.
- Inilah 14 Nota Kesepahaman Dicapai selama Lawatan Presiden Jokowi ke PEA
- Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof Gede Suparta Meninggal Kecelakaan di Tol Cipali
- Gandeng IDAI, Aplikasi PrimaKu Hadirkan Solusi Tumbuh Kembang dan Kesehatan Anak Indonesia
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa Indonesia akan memberikan karpet merah bagi semua negara untuk melakukan realisasi investasi di Indonesia dan tidak hanya condong kepada satu negara. Atas dasar itu, Menteri Investasi akan melakukan perjanjian dengan salah satu pengusaha dari Amerika.
"Sekarang kita lagi melakukan negosiasi akhir sampai dengan tengah malam, yang akan masuk di bidang hilirisasi. Kenapa hilirisasi? Salah satu visi besar Bapak Presiden pada poin kelima adalah tentang bagaimana membangun transformasi ekonomi di mana transformasi ekonomi wujudnya adalah nilai tambah dengan industrialisasi. Ini akan kita buat dan kita umumkan besok nanti," ujar Bahlil dalam kesempatan sama.
Dia berharap, nilai USD32,7 miliar yang telah ada bisa didongkrak lagi menjadi paling tidak di atas USD35 miliar.
Sebelumnya, saat Presiden Jokowi bertemu dengan para investor di Glasgow di sela-sela KTT Pemimpin Dunia COP26, Indonesia juga mendapatkan komitmen investasi sebesar USD9,2 miliar. Sehingga jika ditotal dengan jumlah komitmen investasi yang didapat di PEA, jumlahnya mencapai USD41,99 miliar.
Dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Pangeran MBZ juga dibahas isu di bidang perdagangan. Kedua pemimpin sepakat agar perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara kedua negara dapat segera diselesaikan.
"Perundingan sudah dilakukan beberapa kali dan Presiden mengharapkan pada bulan Maret 2022 perundingan dapat diselesaikan," demikian Menlu Retno. (roh)