Jaga Kestabilan Harga, Pemkab Badung Optimalkan Operasi Pasar

High Level Meeting di Kabupaten Badung. (Balinesia.id/ist)

Badung, Balinesia.id – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Satu di antaranya adalah melakukan optimalisasi program operasi pasar.

“Dalam jangka pendek di antaranya perlu dilakukan monitoring dan melaporkan stok dan harga komoditas bahan pangan pokok secara rutin setiap hari, optimalisasi program operasi pasar, mendukung gerakan tanam cabai, percepatan vaksinasi ternak, serta peningkatan koordinasi,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, Adi Arnawa dalam High Level Meeting (HLM) yang digelar 7 September 2022 sebagaimana dimuat dalam keterangan resmi Bank Indonesia, Selasa, 13 September 2022.

Baca Juga:

Selanjutnya, dalam jangka panjang pihaknya perlu dilakukan peningkatan peran BUMD, serta mengoptimalkan smart farming, dan pengembangan industri pengolahan di sentra produksi.  Adi Arnawa juga mengatakan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung telah melaksanakan operasi pasar, kerja sama antar daerah, Program Bantalan Pemerintah Pusat, dan membentuk protokol pengendalian inflasi.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Diah Utari menyampaikan pemulihan ekonomi Bali terjadi sejak triwulan IV 2021 dan masih terus berlanjut hingga triwulan II 2022. Namun, di sisi lain, tekanan inflasi meningkat signifikan sejak April 2022, terutama akibat kenaikan harga volatile foods dan administered prices. 

Ia mengatakan inflasi Provinsi Bali masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia, yang menduduki peringkat ke-6 tertinggi secara nasional, meskipun telah terjadi deflasi pada Agustus 2022, namun penurunan inflasi tidak sebesar provinsi lainnya.

“Terdapat tujuh komoditas yang diprakirakan meningkat pada November–Desember 2022 yang perlu diwaspadai, yakni cabai merah, cabai rawit, bawang merah, beras, daging ayam ras, dan bawang putih. Adapun terdapat beberapa kenaikan harga di Kabupaten Badung, yaitu beras, telur ayam ras, bawang putih, gula, serta tepung terigu,” katanya.

Adapun rekomendasi pengendalian inflasi jangka pendek yakni pemberian subsidi harga kepada pedagang, mendorong kerja sama antar kota/kabupaten dan meningkatkan akurasi data neraca pangan, mengalokasikan anggaran untuk subsidi sektor transportasi, mengumumkan harga dan tempat penjualan komoditas melalui media cetak dan media elektronik setiap hari, mensosialisasikan gerakan urban farming, serta pembentukan protokol pengendalian inflasi. 

“Untuk jangka menengah atau panjang, dapat memaksimalkan peran Perumda Pasar Mangun Giri Sedana sebagai offtaker komoditas pangan, melakukan transformasi perekonomian Bali di sektor pertanian, pembangunan pasar induk, serta pemanfaatan CAS,” katanya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories