Jabat Dirjen Bimas Hindu, Intelektual Hindu Harap Prof. Duija Mampu Jawab Tantangan Umat

A.A.G.N. Ari Dwipayana (kiri) dan Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si. (kanan) berifoto bersama di Gedung Utama Setneg, Jakarta, Jumat, 16 September 2022. (Balinesia.id/Facebook Ari Dwipayana)

Denpasar, Balinesia.id – Mantan Rektor IHDN Denpasar (kini UHN IGB Sugriwa, red), Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si., resmi menjabat sebagai Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Hindu Kementerian Agama RI, pada Jumat, 16 September 2022 di Jakarta. Pascadilantik, guru besar bidang Antropologi Budaya itu pun diharap dapat bekerja optimal dan menjawab berbagai tantangan keumatan.

Harapan terhadap hal itu muncul dari para intelektual Bali. Koordinator Staf Khusus Presiden RI, A.A.G.N. Ari Dwipayana mengatakan saat ini guru besar asal Bangli itu bukan lagi hanya seorang birokrat, tapi pejuang umat. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya problematika keumatan yang harus segera direspons dengan kehadiran negara, dalam hal ini Ditjen Bimas Hindu.

“Problematika keumatan itu mulai dari kesulitan pendirian pura atau sanggar pemujaan; tindak lanjut pemanfaatan dan pemajuan heritage Hindu-Buddha, terutama Candi Prambanan; reformasi pelayanan pendidikan bagi umat Hindu; juga percepatan penyelesaian kekurangan guru dan penyuluh agama Hindu,” katanya.

Baca Juga:

Selanjutnya, Dirjen Bimas Hindu yang baru itu juga memiliki harus bekerja keras dalam penguatan data base keumatan, penguatan ekonomi umat, urgensi kursus pranikah bagi pasangan muda Hindu, menumbuhkan gerakan kesadaran ekologis bagi anak muda Hindu, sampai dengan digitalisasi pelayanan umat Hindu di seluruh Nusantara.

“Kami mendiskusikan perlunya umat Hindu mulat sarira dengan tidak hanya menyalahkan pihak lain, tapi memperkuat diri dengan resiliensi budaya, memperkokoh modal sosial, dan juga kemandirian ekonomi. Selain itu, yang terpenting adalah menciptakan sumber daya manusia Hindu yang unggul,” kata tokoh Puri Kauhan Ubud ini.

Harapan tidak jauh berbeda juga dinyatakan intelektual Bali, I Dewa Gede Palguna. Dikonfirmasi terpisah, putra terbaik Bali yang sempat menduduki posisi strategis sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi RI ini pun berharap Duija bisa merawat egalitarian, inklusivitas, dan kebinekaan umat Hindu Nusantara.

“Sebagai sesama putra Bangli dan ‘anak didik ideologis’ dari Prof. Ngurah Bagus, saya berharap Prof. Duija akan mewarisi semangat egalitarian, inklusif, dan menghormati kebinekaan umat Hindu Nusantara. Sebagai penerus spirit Prof. Ngurah Bagus, Prof Duija juga kita harapkan keteguhan integritasnya dalam setiap pengambilan kebijakan yang menyangkut umat dalam pergulatan ideologis yang suka atau tidak harus dihadapi sebagai konsekuensi logis dari perkembangan kebutuhan sosial,” katanya. 

Baca Juga:

Menurutnya, menjabat di puncak institusi yang menaungi umat Hindu se-Indonesia, Prof. Duija yang jebolan Fakultas Ilmu Budaya (dulu Fakultas Sastra) Universitas Udayana ini diharapkan mampu membaca arah zaman. “Visi tajam ‘membaca’ arah zaman sangat dibutuhkan dalam hal ini. Untuk itu, keterbukaan menerima beragam pemikiran yang datang dari kalangan internal umat Hindu Nusantara, yang beraneka menjadi keniscayaan,” harap Palguna. 

Duija dilantik lansung Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas. Prof. Duija memantapkan langkahnya sebagai seorang Dirjen Bimas Hindu dengan visi untuk membangun Hindu di seluruh Nusantara secara aspiratif terhadap nilai-nilai kearifan lokal secara adil tanpa diskriminasi dan perbedaan.

Pihkanya juga berkomitmen melaksanakan kajian terhadap situasi sosial yang berkembang dalam proses pengambilan keputusan, memiliki big data yang transparan dan bisa diakses oleh umat Hindu di seluruh Indonesia, serta pembenahan tata kelola organisasi yang sehat. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories