Hadapi Dinamika Beragam, Wawasan Kebangsaan Penting Ditanamkan pada Generasi Muda

Sekda Buleleng, Gede Suyasa (Balinesia.id/ist)

Denpasar, Balinesia.id – Era disrupsi membawa tantangan beragam bagi generasi muda. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanaman wawasan kebangsaan untuk memperkuat kecintaan kalangan muda pada bangsa.  

Hal tersebut dinyatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa ketika membuka Sosialisasi Empat Konsensus Dasar pada Generasi Muda di Ruang Seminar Fakultas Kedokteran Undiksha, Rabu, 30 November 2022. Ia yang juga Ketua Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Kabupaten Buleleng menjelaskan pada era disrupsi ini setiap orang mampu mendapat informasi di mana pun dan kapan pun.

“Dinamika apapun yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kecintaan pada bangsa harus tetap tertanam. Wawasan kebangsaan harus lebih luas lagi. Menguatkan kecintaannya terhadap bangsa,” kata dia.

Ia mengatakan faktor eksternal sangat mempengaruhi wawasan kebangsaan generasi muda. Interaksi, khususnya di media sosial, saat ini sangat masif. Informasi bertebaran dan semua orang bisa menyampaikan informasi maupun opini yang dimiliki. “Akan tetapi, dengan wawasan kebangsaan yang dimiliki,” katanya.

Baca Juga:

Suyasa mengatakan, perkembangan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap wawasan kebangsaan dan bagaimana generasi muda ini dapat mencintai bangsa dan negaranya. Tetap mencintai bangsa dan negara, namun tetap adaptif pula terhadap perkembangan zaman. Hal tersebut yang perlu digaungkan dalam wawasan kebangsaan ini.

“Pasti ada pengaruhnya semua itu. Cuma pengaruh yang diciptakan oleh perkembangan teknologi informasi tidak mengganggu, tidak menurunkan wawasan kebangsaan mereka, tidak menurunkan kecintaannya pada bangsa dan negara, serta tidak menurunkan semangatnya untuk menjaga persatuan,” kata dia.

Disinggung mengenai peserta yang hadir dari berbagai suku, agama, dan etnis, bahwa menerima keberagaman itu merupakan salah satu bentuk dari wawasan kebangsaan. Keberagaman menjadi sebuah kekayaan bagi Indonesia sebagai sebuah bangsa. Mahasiswa ataupun generasi muda yang berasal dari luar daerah selalu dirangkul dan diundang dalam sebuah kegiatan. “Kita berada dalam keberagaman yang sangat baik untuk memperkuat persatuan dan kesatuan,” katanya.


Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Buleleng, Komang Kappa Tri Aryandono menyebutkan bahwa sosialisasi mengenai wawasan kebangsaan dan empat empat konsensus dasar ini dianggarkan kepada seluruh mitra kerja di Kesbangpol. Tidak hanya PPWK namun juga berbagai forum kebangsaan seperti Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM). “Sasarannya adalah seluruh elemen termasuk masyarakat dan juga elemen pendidikan. Artinya sesuai dengan tupoksi masing-masing forum kita sasar,” katanya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories