Ekonomi & Pariwisata
Ekspor Batu Bara Adaro Tertinggi di Asia Tenggara
Jakarta, Balinesia.id - Emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan ekspor tertinggi di Asia Tenggara dan Asia Timur pada kwartal IV tahun 2021.
Berdasar data, pada kuartal IV-2021, produksi batu bara ADRO mencapai 13,06 juta ton. Angka ini turun 3% year on year (yoy) dari tahun 2020.
Kemudian total volume penjualan pada kuartal IV-2021 tercatat sebesar 12,72 juta ton, turun 6% yoy, serta nisbah kupas kuartal IV-2021 mencapai 3,72x.
- SWI Ungkap Kerugian Investasi Ilegal Capai Rp117,5 Triliun selama Satu Dekade
- Transformasi Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) Dongkrak Kinerja Pemulihan Ekonomi Nasional
- Suarakan Perubahan Iklim, KMHDI Hijaukan Indonesia
Deri segi destinasi ekspor, ADRO berhasil menduduki posisi tertinggi di wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur dengan porsi masing-masing 20% terhadap total ekspor. Lalu China 19%, India 11%, Indonesia 28%, dan lainnya 2%.
Dalam keterangan resmi ADRO, segmentasi produksi perseroan turut mengalami penurunan sebanyak 3% dari 54,53 juta ton menjadi 52,70% juta ton.
Adaro mencatatkan volume penjualan sebesar 51,58 juta ton pada 2021. Angka ini menurun 5% dari capaian tahun sebelumnya sebanyak 54,14 juta ton.
- Terjunkan KKN hingga Program Adopsi Pohon, Ini 9 Aksi STHN Mpu Kuturan Jaga Ekosistem Danau Tamblingan
- Demi Jaga Danau, Masyarakat di Batur Tak Boleh Pelihara Kuda dan Indukan Babi
- Presiden Jokowi Sebut Rp186,64 Triliun Dialokasikan bagi Perlindungan Sosial
Meskipun volume produksi mengalami penurunan, manajemen Adaro menegaskan angka ini telah sesuai target produksi yang ditetapkan oleh perseroan yakni di kisaran angka 52 juta ton - 54 juta ton.
Total pengupasan lapisan penutup tahun 2021 sebesar 218,90 million bank cubic meter (Mbcm), naik 4% year on year dari tahun 2021. Sehingga hal ini menghasilkan nisbah kupas 4,15x untuk tahun 2021.
Adapun nisbah kupas ini tidak berhasil menyentuh angka dari target perseroan, yakni 4,8x yang disebabkan oleh curah hujan yang di atas rata-rata pada 2021. Sehingga berpengaruh terhadap operasi serta akitivitas pengupasan lapisan penutup.
Adapun penjualan ADRO terhadap China pada periode ini, sesuai dengan peningkatan permintaan negara tersebut terhadap batu bara di Indonesia.
Di sisi lain, perseroan menegaskan informasi yang disampaikan tidak berpengaruh terhadap kegiatan operasional, hukum kondisi keuangan atau kelangsungan usaha dari emiten. (roh) ***
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 24 Feb 2022