Ekonomi Berdikari Bali: Inovasi dan Kolaborasi untuk Masa Depan

Gubernur Bali, Wayan Koster, menghadiri apel peringatan Hari Lahir Kota Bangli ke-821, Sabtu 10 Mei 2025. (humaspemprovbali)

Bangli - Pada peringatan Hari Lahir Kota Bangli ke-821 yang berlangsung khidmat di Lapangan Kapten Mudita (10/5/2025), agenda pembangunan ekonomi Bali menjadi salah satu fokus utama. 

Gubernur Bali, Wayan Koster, dalam pidatonya di hadapan ribuan warga dan tokoh daerah, menekankan pentingnya penguatan ekonomi daerah sebagai bagian integral dari visi Bali Era Baru yang berdaulat secara budaya, ekonomi, dan lingkungan.

Gubernur Koster menyerukan kepada masyarakat Bangli untuk memiliki keberanian dalam menggali dan mengembangkan potensi ekonomi lokal. 

Tema "Brave, Resilient, Innovative" yang diangkat dalam perayaan ini, menurutnya, menjadi representasi semangat untuk membangun kemandirian ekonomi melalui pemanfaatan inovasi teknologi, pembentukan kemitraan yang strategis, serta pengelolaan sumber daya yang efektif dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Gubernur Koster menggarisbawahi peran strategis Bangli dalam cetak biru pembangunan Bali hingga 100 tahun mendatang, yang tertuang dalam regulasi daerah dan undang-undang terkait Provinsi Bali. 

Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang menjadi landasan pembangunan holistik, turut menempatkan aspek ekonomi sebagai pilar penting selain spiritual dan kultural. 

Potensi Bangli sebagai wilayah konservasi hijau juga dipandang memiliki implikasi ekonomi jangka panjang melalui ekowisata dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijak.

Dalam konteks prioritas pembangunan ekonomi Bali, Gubernur Koster menyebutkan enam fokus utama, salah satunya adalah "Ekonomi Berdikari" yang mencakup pengembangan komoditas unggulan seperti kopi Kintamani. Beliau menekankan bahwa pendekatan pembangunan ekonomi Bali harus bersifat terpadu, melibatkan sinergi antar wilayah untuk mencapai keberhasilan di era baru.

Sebagai langkah konkret dalam memperkuat ekonomi daerah, Gubernur Koster menyoroti hasil Rapat Koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan DPRD se-Bali. Kesepakatan pembagian 10% pajak hotel dan restoran dari wilayah Bali selatan untuk mendanai infrastruktur prioritas di kabupaten lain, termasuk Bangli, merupakan contoh kolaborasi strategis yang bertujuan untuk meratakan pembangunan ekonomi di seluruh Bali.

Di penghujung sambutannya, Gubernur Koster mengajak seluruh masyarakat Bangli untuk aktif berpartisipasi dalam mewujudkan agenda pembangunan ekonomi Bali dalam lima tahun ke depan (2025-2030). Periode ini menjadi krusial sebagai fondasi awal pelaksanaan visi 100 Tahun Bali Era Baru, di mana keberhasilan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan akan menentukan masa depan Bali secara keseluruhan.


Related Stories