Capai Kekebalan Kelompok, Pemprov Tambah Vaksinator

Rapat Monev Penanganan PMK di Provinsi Bali oleh Satgas PMK Nasional, di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Rabu, 28 September 2022. (Balinesia.id/ist)

Denpasar, Balinesia.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menargetkan kekebalan kelompok (herd immunity) penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat segera terwujud pada akhir Oktober 2022. Menuju target tersebut, Pemprov Bali pun telah menambah jumlah vaksinator dari berbagai unsur. 

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengatakan untuk mencapai kekebalan kelompok PMK, 80 persen dari populasi ternak di Bali harus telah divaksin. Kekebalan kelompok ternak dari PMK diperlukan mengingat Bali akan menjadi penyelenggaraan gelaran akbar Presidensi G20 pada medio November 2022. 

Guna mencapai target tersebut, kata Dewa Made Indra pihaknya tengah menambah jumlah vaksinator. Pada prinsipnya vaksinator sesungguhnya sudah cukup, namun karena target yang cepat serta jumlah populasi hewan cukup banyak, maka Pemprov Bali memerlukan bantuan untuk menambah jumlah vaksinator.

Baca Juga:

“Kami sudah koordinasi dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana serta dengan PDAI (Persatuan Dokter Hewan Indonesia, red) Bali, namun ada juga masukan untuk melibatkan TNI/Polri seperti saat kita vaksinasi Covid-19, dan hal tersebut sudah kita lakukan,” katanya dalam Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penanganan PMK di Provinsi Bali oleh Satgas PMK Nasional, di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Rabu, 28 September 2022.

Ia mengatakan vaksinator nanti tidak akan sembarangan menyuntik vaksin, namun akan dilatih terlebih dahulu oleh petugas medik veteriner. “Jika pun nanti petugas sudah diyakini siap untuk memvaksin, mereka juga di bawah supervisi para dokter hewan. Jadi kita benar-benar serius dan tidak sembarangan,” katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia, Dr. Raditya Jati, S.Si., M.Si mengatakan tujuan Monev Satgas Nasional PMK ke Bali adalah untuk mengetahui secara pasti permasalahan PMK di Bali sehingga bisa ditemukan solusi untuk menanggulanginya. “Bali akan menjadi tuan rumah acara Presidensi G-20, jadi kita harus gerak cepat menanggulangi masalah ini,” kata dia.

Adapun poin penting yang harus dilakukan untuk mengendalikan penyebaran PMK adalah vaksinasi, testing dan biosecurity. “Intinya, jika harus memenuhi target vaksinasi 80 persen di akhir Oktober, kita memerlukan petugas yang banyak. Dan, monev kali ini juga untuk memecahkan hal tersebut,” kata dia. jpd 

Editor: E. Ariana

Related Stories