Buleleng Kendalikan Inflasi dengan Menambah Lahan Cabai

Ketut Lihadnyana (kiri). (Balinesia.id/IST)

Buleleng, Balinesia.id – Upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Buleleng dilakukan dengan memperluas lahan untuk menanam cabai. Cabai dipilih ditanam secara masif lantaran komoditas ini merupakan salah satu komuditas yang menyumbang inflasi.

“Di Gerokgak sekitar 2 hektar, sudah ditanami cabai sekitar 25 are. Kemudian kita dapat hibah dari Pemerintah Provinsi sekitar 1,2 hektar di Tangguwisia, baru ditanami cabai 40 are,” kata Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana dalam sebuah interaktif di salah satu radio lokal di Buleleng, Rabu, 29 Maret 2023.

Baca Juga:

Ia mengatakan, sejumlah lahan potensial di Kabupaten Buleleng tengah disulap menjadi perkebunan cabai. Hal ini dilakukan untuk menekan inflasi serendah mungkin. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Buleleng menambah luasan lahan untuk ditanami salah satu komoditas penyumbang inflasi ini. 

Lebih lanjut Lihadnyana menjelaskan selain menyiapkan lahan, pemerintah juga berusaha untuk mengendalikan inflasi melalui supply chain management (manajemen rantai pasok). “Karena jujur saja sektor pertanian itu terlalu banyak pihak yang terlibat. Supply chain yang terlalu panjang sehingga setiap rantai ada margin. Dari petani diambil murah namun harga dipasar mahal. Itu yang kita potong dengan supply chain management,” katanya.

Baca Juga:

Secara umum pengendalian inflasi di Kabupaten Buleleng cukup bagus. Sehingga Buleleng mendapatkan DID Kinerja sebesar Rp11,4 miliar dari Kementerian Keuangan RI pada Desember lalu. Inflasi menjadi konsen dan kebijakan nasional karena jika dibiarkan maka inflasi yang tinggi akan menyebabkan kemiskinan meningkat karena daya beli menurun.

Lihadnyana berharap Buleleng bisa mewujudkan tri sakti sukarno yaitu berdikari dalam bidang ekonomi. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories