Beri Manfaat Lingkungan, Mapala Bhuana Giri Buat 100 Biopori di Pura Ulun Danu Batur

Mapala Bhuana Giri Universitas Mahasaraswati Denpasar berkolaborasi dengan Roban Desa Adat Batur membuat biopori di Utama Mandala Pura Ulun Danu Batur, Kintamani, Bangli. (Balinesia.id/jpd)

Bangli, Balinesia.id – Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Bhuana Giri Universitas Mahasaraswati Denpasar melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan membuat 100 buah biopori di Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani, Bangli pada Jumat, 10 Februari 2023.

Ketua Umum Mapala Bhuana Giri, Prince Denil Andi Gerindem, mengatakan keberadaan lubang biopori dapat memberi dampak positif bagi lingkungan. Program itu pun telah menjadi salah satu program rutin pihaknya untuk memberi manfaat yang lebih luas pada masyarakat.

“Kami pilih memasang biopori di Pura Ulun Danu Batur karena pura ini merupakan salah satu pura penting di Bali, dan kami mendengar ada di beberapa titik daya serap air hujannya tidak begitu baik, sehingga sering tergenang,” katanya.

Baca Juga:

Ia menjelaskan lubang biopori memiliki sejumlah manfaat bagi lingkungan. Pertama, lubang biopori dapat menyerap air secara efisien langsung ke tanah. Kedua, lubang biopori dapat menjadi tempat pembuangan sampah organik. “Dan, ketiga, jika sudah terurai, sampah yang dimasukkan ke lubang biopori dapat dimanfaatkan sebagai kompos alami,” jelasnya.

Menimbang manfaat yang muncul dari keberadaan lubang biopori, Andi berharap ke depan masyarakat dapat menerapkannya di masyarakat. Pihaknya pun mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Desa Adat Batur yang telah memberikan ruang untuk melakukan pengabdian, sekaligus melibatkan pemuda setempat untuk turut serta membuat biopori itu.

Baca Juga:

“Sebagai mahasiswa pecinta alam, kami hanya berupaya memantik masyarakat. Ke depan, harapannya biopori ini dapat dibuat di rumah-rumah warga, sehingga manfaat lingkungannya lebih luas. Dengan buat satu biopori, kita bisa menadah air hujan dengan lebih baik, sehingga daya tampung air tanah akan lebih baik pula, sejalan dengan kita yang memanfaatkan air tanah, terutama di perkotaan,” harapnya.

Sementara itu, Kasinoman Desa Adat Batur, Guru Wayan Werma mengucapkan terima kasih atas perhatian Mapala Bhuana Giri yang telah memilih Pura Ulun Danu Batur sebagai lokasi pengabdian kepada masyarakat. “Matur suksma (terima kasih), adik-adik dari Mapala Bhuana Giri ini sudah mengadakan kegiatan seperti ini, sebab di pura memang di beberapa titik sering tergenang air jika ada hujannya deras,” katanya.

Baca Juga:

Tetua desa yang merupakan Bali Rama Batur ini pun berharap ke depan metode biopori ini dapat semakin menyebar luas. Atas harapan itulah pihaknya dengan sengaja melibatkan pemuda adat untuk turut bersama-sama belajar membuat biopori.

“Ketika mengetahui ada program ini, kami sangat sambut baik, sehingga Desa Adat Batur langsung menugaskan Tempek Roban (pemuda adat) untuk berpartisipasi membuat. Kami juga libatkan perwakilan pengayah (masyarakat adat, red) dan kasinoman (pelaksana harian adat, red) dalam workshop. Dari workshop mereka jadi tahu fungsi biopori, yakni penyerapan air, jadi tempat sampah organik, dan hasilnya jadi kompos yang akan menjaga unsur hara. Ini pasti bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories