Angka Stunting 11,8 Persen, Bangli Perlu Strategi Lebih Baik Tangani Stunting

iseminasi Audit Kasus Stunting di Kabupaten Bangli, Jumat, 23 September 2022. (Balinesia.id/ist)

Bangli, Balinesia.id – Kabupaten Bangli menjadi satu dari beberapa kabupaten di Bali yang memiliki angka kasus stunting di atas rata-rata kasus stunting Provinsi Bali. Adapun rata-rata kasus stunting di Bangli adalah 11,8 persen, lebih besar dibandingkan angka kasus stunting Provinsi Bali yang sebesar 10,9 persen.

Terkait dengan angka stunting yang dimiliki kabupaten satu-satunya di Bali yang tidak memiliki wilayah pantai ini, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali pun mengharapkan Pemerintah Kabupaten Bangli dapat menyiapkan strategi yang lebih baik dalam upaya pengentasan stunting.

Baca Juga:

“Perlu strategi yang baik, sehingga melalui desiminasi ini ke depannya bisa menurunkan stunting di kab Bangli,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr.Ni Luh Gede Sukardiasih., M.For., MARS, dalam Diseminasi Audit Kasus Stunting di Kabupaten Bangli,  Jumat, 23 September 2022.

Ia mengatakan masalah stunting telah menjadi perhatian serius pemerintah. Oleh karena itu, perlu kiranya terus melakukan evaluasi terhadap intervensi yang telah dilakukan pada balita yang menjadi sasaran.

“Desiminasi audit kasus stunting ini penting dilaksanakan untuk menentukan langkah-langkah strategis untuk menindaklanjuti permasalahan yang mungkin terjadi di lapangan, di sinilah diharapkan upaya serius bersama,” kata dia. 

Luh De mengatakan bahwa penurunan stunting merupakan upaya menyiapkan generasi emas pada tahun 2025. Generasi emas nantinya diharap dapat bebas stunting sehingga siap menjadi sumber daya manusia (SDM) berkualitas bagi negara ke depan. 

“Sasaran utama Program Bangga Kencana saat ini adalah generasi X, millenials dan zillenials. Generasi-generasi yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an. Inilah mengapa stunting harus dientaskan sejak dini agar generasi emas nantinya siap dan berkuitas,” kata dia. 

Sementara itu, Kepala Dinas PMDP2KB Kabupaten Bangli, Ida Dewa Agung Purnama mengatakan bahwa Bangli telah menindaklanjuti program penurunan stunting dan bekerja sama dengan lintas sektor terkait. 

“Kami telah melakukan sosialisasi utamanya ke remaja melalui Yowana Sekha Truna Truni agar memperhatikan gizi dan persiapan pernikahan melalui Elsimil pemeriksaan 3 bulan sebelum menikah,” katanya. 

Ia menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan desiminasi audit kasus stunting melibatkan tim teknis dan tim pakar yang terdiri dari spesialis anak, spesialis kandungan, ahli gizi, dan psikolog. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories