Feature
8 Tanda Seseorang Terjebak di Kelas Menengah, Anda Termasuk?
JAKARTA – Pernahkah Anda merasa kalau kondisi keuangan Anda tampak begitu-begitu saja atau stagnan? Bisa jadi, Anda mungkin terjebak di kelas menengah tanpa menyadarinya.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk yang termasuk dalam kelas menengah mengalami penurunan signifikan, dari 57,33 juta pada tahun 2019 menjadi 47,85 juta pada tahun 2024.
Adapun, jumlah kelompok calon kelas menengah yang rentan terhadap kemiskinan terus bertambah mencapai 137,5 juta jiwa. Untuk mengatasi fenomena ini, literasi keuangan dan investasi menjadi strategi penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
- Catat! Ini Daftar Lengkap 54 Wakil Menteri Kabinet Prabowo
- Bobby, Kucing Kesayangan Prabowo yang Kini Ikut Jadi Penghuni Istana
- Waduh, 5 Menteri Prabowo Ini Sarat Kontroversi Mulai dari Rasisme hingga Terjerat Suap
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat kelas menengah. Menurutnya, masyarakat kelas menengah saat ini terhimpit oleh peningkatan tarif pajak, harga bahan bakar minyak (BBM), dan inflasi.
“Untuk mengatasi fenomena ini, literasi keuangan dan investasi menjadi strategi alam kemiskinan, tetapi bergeser ke kelompok rentan miskin. Karena itu, pemerintah perlu memberikan ruang ekonomi lebih besar dengan mempertahankan subsidi dan menunda kenaikan pajak,” ujarnya.
Dia menilai, pertumbuhan pendapatan masyarakat kelas menengah hanya sekitar 1,5%, yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan laju kenaikan harga barang. Akibatnya, banyak dari mereka yang mulai terpaksa mengandalkan tabungan untuk mempertahankan pola konsumsi mereka.
Tanda Seseorang Terjebak di Kelas Menengah dan Cara Mengubahnya
Dilansir dari New Trader U, berikut penjelasannya:
1. Hidup dari Gaji ke Gaji
Kita seing mendengar, kelas pekerja melaporkan hidup dari gaji ke gaji atau bahkan tidak dapat menutupi pengeluaran mereka dengan pendapatan mereka. Hal ini menciptakan tekanan finansial yang konstan dan mencegah membangun menabung.
Ketika Anda hampir tidak dapat memenuhi kebutuhan setiap bulan, menabung untuk masa depan atau berinvestasi pada peluang yang dapat memperbaiki situasi finansial Anda menjadi hampir mustahil.
Langkah pertama untuk memutus siklus gaji ke gaji adalah membuat anggaran terperinci. Lacak semua pengeluaran bulanan Anda untuk memahami dengan jelas ke mana uang Anda pergi.
Setelah Anda memiliki informasi ini, identifikasi area yang dapat Anda kurangi. Selanjutnya, fokuslah pada membangun dana darurat. Dana ini akan menjadi penyangga terhadap biaya tak terduga dan membantu memutus siklus hidup yang sulit secara finansial.
2. Mengumpulkan Utang untuk Menunjang Gaya Hidup
Mengandalkan kartu kredit atau pinjaman untuk mempertahankan gaya hidup Anda saat ini adalah jebakan yang berbahaya. Meskipun mungkin tampak seperti solusi dalam jangka pendek, menumpuk utang hanya akan memperparah masalah keuangan di kemudian hari dan sering kali memperburuknya karena suku bunga yang tinggi.
Maka dari itu, berhenti menambah utang baru. Jika perlu, hentikan penggunaan kartu kredit dan berkomitmenlah untuk hanya membelanjakan apa yang benar-benar Anda miliki. Selanjutnya, lunasi hutang yang ada dengan menggunakan metode sepertiBola salju atau longsoran utang. Pada saat yang sama, sesuaikan gaya hidup Anda agar hidup sesuai dengan kemampuan Anda.
3. Kurangnya Anggaran
Tidak memiliki anggaran dapat membuat keuangan Anda mandek secara finansial. Tanpa gambaran yang jelas tentang pendapatan dan pengeluaran, Anda akan mudah mengeluarkan uang secara berlebihan dan sulit mencapai tujuan keuangan.
Buat anggaran bulanan yang komprehensif yang memperhitungkan semua pendapatan dan pengeluaran. Mulailah dengan mencantumkan semua sumber pendapatan, lalu kategorikan pengeluaran Anda. Sertakan biaya tetap seperti sewa, utilitas, dan pengeluaran variabel seperti bahan makanan dan hiburan.
Gunakan alat atau aplikasi penganggaran untuk mempermudah prosesnya. Banyak bank menawarkan fitur penganggaran bawaan di aplikasi seluler mereka, atau Anda dapat menggunakan aplikasi khusus seperti YNAB (You Need A Budget) atau Mint.
Tinjau dan sesuaikan anggaran Anda secara berkala. Saat pendapatan atau pengeluaran Anda berubah, perbarui anggaran Anda sesuai dengan perubahan tersebut. Kuncinya adalah memastikan pengeluaran Anda sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
4. Tidak Ada Dana Darurat
Kekurangan tabungan untuk pengeluaran tak terduga dapat menyebabkan utang dan ketidakstabilan keuangan. Tanpa dana darurat, Anda rentan terhadap biaya tak terduga, mulai dari perbaikan mobil hingga tagihan medis.
Maka, mulailah membangun dana darurat Anda segera, meskipun Anda hanya dapat menabung dalam jumlah kecil. Tetapkan tujuan untuk menabung biaya hidup selama 3-6 bulan. Mulailah dengan secara otomatis mentransfer sejumlah kecil dari setiap gaji ke rekening tabungan terpisah yang ditujukan untuk keadaan darurat.
5. Tidak Berinvestasi
Gagal berinvestasi dapat membatasi potensi pertumbuhan kekayaan Anda secara signifikan. Meskipun menabung itu penting, berinvestasi memungkinkan uang Anda tumbuh seiring waktu melalui bunga majemuk dan pengembalian pasar.
Mulailah berinvestasi, bahkan dengan jumlah yang kecil. Pelajari berbagai pilihan dan strategi investasi. Buku-buku seperti “The Simple Path to Wealth” karya JL Collins atau “The Bogleheads’ Guide to Investing” dapat memberikan dasar yang kuat. Seiring bertambahnya pengetahuan dan tingkat kenyamanan Anda, Anda dapat menjelajahi peluang investasi yang lebih beragam.
6. Bertahan Terlalu Lama pada Satu Pekerjaan
Tetap bekerja di pekerjaan yang sama dalam jangka waktu yang lama dapat membatasi pertumbuhan pendapatan. Meskipun loyalitas dapat dikagumi, memastikan perkembangan karier Anda sejalan dengan tujuan finansial Anda adalah hal yang penting.
Secara rutin, evaluasilah jalur karier dan tingkat kepuasan kerja Anda. Apakah Anda masih melakukan pembelajaran dan pengembangan dalam posisi Anda saat ini? Apakah imbalan yang Anda terima sesuai dengan standar industri?
Jika Anda telah berada di posisi yang sama selama beberapa tahun tanpa kemajuan yang signifikan, mungkin sudah saatnya mencari peluang baru. Ini bisa berarti mencari promosi di perusahaan Anda saat ini atau menjajaki posisi dengan pemberi kerja lain.
Jaringan sangat penting untuk kemajuan karier. Hadiri acara-acara industri, bergabunglah dengan asosiasi profesional, dan jalinlah hubungan dengan kolega dan mentor. Hubungan ini sering kali dapat menghasilkan peluang baru atau memberikan wawasan berharga untuk pertumbuhan karier.
Terus kembangkan keterampilan baru yang relevan dengan bidang Anda. Hal ini dapat membuat Anda lebih berharga bagi atasan Anda saat ini dan menarik bagi calon atasan baru. Platform daring seperti LinkedIn Learning atau sertifikasi khusus industri dapat membantu Anda tetap terkini dan kompetitif.
7. Membeli Mobil Baru
Mobil baru terdepresiasi dengan cepat, kehilangan sekitar 20% dari nilainya di tahun pertama. Depresiasi yang cepat ini dapat menguras keuangan kelas menengah secara signifikan, mengikat uang yang dapat digunakan untuk menabung atau berinvestasi.
Pertimbangkan untuk membeli mobil bekas yang dapat diandalkan daripada yang baru. Carilah kendaraan berusia 2-3 tahun, karena kendaraan tersebut telah mengalami bagian tercuram dari kurva depresiasinya tetapi masih memiliki masa pakai yang masih panjang.
- Trik Membangun Kekayaan di Samping Kerja Kantoran ala Robert Kiyosaki
- 7 Ciri-ciri Akun Palsu di Instagram yang Harus Anda Waspadai!
- 5 Rekomendasi Novel Karya Han Kang, Penulis Asal Korea Selatan yang Berhasil Meraih Nobel Sastra 2024
8. Tidak Mempelajari Literasi Keuangan
Kurangnya literasi keuangan dapat menyebabkan keputusan pengelolaan uang yang buruk dan hilangnya kesempatan membangun kekayaan. Banyak orang merasa keuangan pribadi itu menakutkan, tetapi memahami konsep dasar sangat penting untuk keberhasilan ekonomi. Maka dari itu, manfaatkan sumber daya keuangan pribadi gratis online.
Jadi, membebaskan diri dari stagnasi keuangan kelas menengah memerlukan kesadaran, usaha, dan kemauan untuk berubah. Anda dapat memperbaiki situasi keuangan Anda dengan mengenali tanda-tanda ini dan menerapkan perubahan yang disarankan.
Penting untuk dicatat, perubahan finansial tidak terjadi dalam semalam. Perubahan tersebut memerlukan usaha dan kesabaran yang konsisten. Mulailah dengan menangani satu atau dua area yang dapat segera Anda perbaiki.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 20 Oct 2024