Feature
5 Cara Atasi Keracunan Akibat Konsumsi Makanan Basi
JAKARTA - Bagi Anda yang sering tidak memperhatikan kondisi makanan, ini saatnya Anda mulai berubah. Apalagi jika Anda tidak jarang mengonsumsi makanan yang sudah basi akibat tidak waspada dengan kondisi makanan.
Hal ini karena makanan basi dapat menyebabkan keracunan. Makanan dapat menjadi basi ketika Anda menyimpan makanan, yang mungkin terdapat bakteri yang tumbuh sehingga dapat menghancurkan makanan.
Jika makanan tersebut Anda konsumsi, maka makanan dapat masuk ke saluran pencernaan sehingga tubuh Anda bisa terkena bakteri E. coli, Salmonella, Botox, Campylobacter, dan Listeria. Keracunan makanan dapat dikenali lewat gejalanya seperti perut kembung, mual, muntah, serta diare.
- Google DeepMind Disebut Sedang Kerjakan Model AI untuk Bantu Dokter
- Hal-hal Ini Bikin Tabungan Bocor Halus, Jangan Diremehkan!
- 5 Penyebab Mengapa Anda Sering Sulit Tidur
Ketika sedang mengalami keluhan karena makanan basi, Anda harus bisa menanganinya secara tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Berikut beberapa langkah penanganan awal ketika Anda mengalami keracunan akibat makanan basi, seperti yang dilansir dari laman resmi Kemenkes RI.
Cara Menangani Keracunan Akibat Makanan Basi
1. Pastikan Asupan Cairan Tubuh Terpenuhi
Diare dan muntah sebagai akibat dari keracunan makanan dapat menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk menggantikan kehilangan cairan ini dengan meningkatkan konsumsi air guna mencegah terjadinya dehidrasi.
Selain minum air putih, disarankan untuk mengonsumsi minuman elektrolit atau sup hangat guna mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Anda juga disarankan untuk meminumnya secara perlahan agar menghindari rasa mual.
2. Pilihlah Jenis Makanan yang Tepat
Saat gejala keracunan makanan muncul, disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan selama beberapa jam. Setelah merasa nyaman, cobalah makan makanan yang mudah dicerna, seperti makanan rendah lemak dan serat tanpa banyak bumbu tambahan. Contoh makanan yang dianjurkan adalah bubur, kentang, pisang, dan madu.
Hindari makanan pedas, berminyak, serta makanan dan minuman asam, karena dapat memperburuk gejala. Selain itu, hindari minuman yang mengandung alkohol, kafein, atau susu.
3. Hindari Penggunaan Obat Tanpa Konsultasi Dokter
Diare dan muntah yang terjadi akibat keracunan makanan merupakan mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan racun dari saluran pencernaan. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari penggunaan obat antidiare seperti loperamide.
Konsumsi obat tersebut dapat memperparah gejala keracunan. Lebih lanjut, gejala diare yang disebabkan oleh keracunan makanan tidak selalu memerlukan pengobatan antibiotik, karena antibiotik tidak efektif mengatasi keracunan yang disebabkan oleh virus atau parasit. Jika Anda membutuhkan obat antibiotik, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
4. Konsumsi Air Jahe
Untuk mengatasi mual dan sakit perut, dapat mencoba minum air jahe, yang memiliki efek menenangkan pada saluran pencernaan. Selain jahe, gejala keracunan makanan juga dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yogurt.
5. Istirahat yang Cukup
Ketika mengalami keracunan makanan, pastikan untuk memberikan tubuh istirahat yang cukup agar sistem kekebalan tetap optimal. Sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam melawan bakteri penyebab keracunan.
Lebih lanjut, gejala keracunan makanan dapat menyebabkan tubuh terasa lemas, sehingga penting untuk memberikan waktu istirahat yang cukup guna memulihkan energi.
- Kenali Bahaya Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan Manusia
- Studi: Olahraga Picu Hormon Dopamin dan Kinerja Otak
- Kenali Apa Itu Carbon Capture and Storage dan Manfaatnya Bagi Lingkungan
Itu tadi beberapa cara penanganan awal untuk mengatasi keracunan akibat konsumsi makanan basi.