Baliview
Minyak Goreng Curah Kemasan Diutamakan bagi Warga Daerah Sulit Dijangkau
Jakarta, Balinesia.id – Peluncuran minyak goreng curah kemasan untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng curah di masyarakat terutama di daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau.
Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono dengan dikemas maka distribusi minyak goreng curah akan lebih cepat, praktis, dan bisa menjangkau daerah-daerah yang sulit.
"Selain itu, juga untuk menjaga kualitasnya,” kata Edy Priyono dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (6/7/2022).
- Fashion Show Surya Sewana Road to Sanfest, Tampilkan Busana Kasual hingga Musim Panas
- Musisi Sandhy Sondoro dan Penggemar Saling Lepas Rindu di Bali
- Respons Sakit Hati dengan Joged, Dek Ulik Luncurkan “Selamat Tinggal Masa Lalu”
Diungkapkan, selama ini distribusi minyak goreng curah seringkali terkendala dengan persoalan teknis di lapangan. Seperti keterbatasan mobil tangki pengangkut hingga tangki penampung di kalangan pedagang.
Hal itu, seringkali membuat optimalisasi ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng curah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sulit diterapkan.
Guna memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng curah kemasan sesuai dengan HET, jelas Edy, pemerintah menerapkan skema kenaikan rasio angka pengali eskpor CPO dan bahan baku minyak goreng menjadi tujuh kali lipat dari kewajiban pasar domestik (DMO), bagi produsen yang bergabung untuk memproduksi minyak goreng curah kemasan.
- Marketing Jadi Penunjang Keberhasilan Desa Wisata dalam Mendongkrak Kunjungan Wisatawan
- BPJS Kesehatan: Penerimaan Iuran hingga akhir 2021 Capai Rp143,3 Triliun
- Memuliakan Air, Cara Masyarakat Adat Dalem Tamblingan Jalankan Amanat Leluhur
Dijelaskan, skema ini, juga menjadi upaya untuk mendongkrak harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit, yang sebelumnya anjlok dan dikeluhkan oleh petani.
Perubahan rasio satu banding lima menjadi satu banding tujuh ini juga untuk mempercepat ekspor CPO. Sebab, imbas dari larangan eskpor beberapa waktu lalu membuat pasokan CPO menumpuk dan memenuhi tangki-tangki produsen.
"Kondisi ini membuat sawit petani tidak terserap dan harga menjadi turun,” ungkap Edy.
Pemerintah juga melanjutkan mekanisme Flash Out (FO) untuk percepatan penyaluran ekspor CPO. Mekanisme ini, diterapkan kepada eskportir yang tidak tergabung dalam program Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH).
“Pengusaha yang tidak tergabung dalam Simirah bisa melakukan ekspor namun harus membayat biaya tambahan sebesar 200 US Dolar per ton kepada pemerintah,” terangnya.
Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) hari ini menyalurkan minyak goreng curah kemasan. Peluncuran minyak goreng curah yang diberi nama ‘Minyakita’ tersebut, untuk menjaga harga minyak goreng curah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Per 4 Juli 2022, harga minyak goreng curah rata-rata Rp 15.800 per liter. Untuk harga kemasan sederhana Rp 21.900 per liter, dan kemasan premium Rp 25.200 per liter. ***