Australia
Kamis, 23 November 2023 20:42 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA - Bahan bakar fosil adalah berbagai macam unsur sumberdaya alam yang tersedia di bumi, yang sering digunakan oleh manusia sebagai sumber energi. Bahan bakar fosil meliputi batu bara, minyak bumi, gas alam, bitumen, pasir tar, dan minyak berat.
Saat ini, bahan bakar fosil tampaknya telah menjadi fondasi tak tergantikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber energi ini dianggap setara dengan makanan dan air, yang memainkan peran sentral dalam menjalankan mobilitas, pencahayaan, dan laju industri manusia. Perekonomian manusia sangat bergantung dengan keberadaan sumber daya alam ini, krisis bahan bakar fosil dapat memicu gejolak ekonomi dan kehancuran suplai logistik, transportasi, dan laju industri manusia.
Meskipun peranannya sangat signifikan, pemahaman umum Masyarakat tentang asal-usul bahan bakar fosil seringkali masih salah. Banyak orang beranggapan bahan bakar fosil merupakan hasil dari endapan tubuh dinosaurus yang "dimurnikan" menjadi bensin yang akhirnya menggerakan mesin transportasi dan industri.
Dilansir dari ensiklopedia Britanica, semua varietas bahan bakar fosil mengandung unsur karbon dan terbentuk melalui perjalanan geologis selama jutaan tahun yang melibatkan sisa-sisa bahan organik dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh tanaman hijau dan organisme lainnya.
Saat ini, pengetahuan manusia telah berkembang, hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar bahan bakar fosil berasal dari sumber-sumber seperti alga, bakteri, dan tumbuhan yang ada jutaan tahun yang lalu, jauh sebelum masa Periode Devonian dan masa kehidupan dinosaurus.
Meski senyawa karbon ini telah berusia jutaan atau bahkan milyaran tahun, perlu diketahuit bahwa bahan bakar fosil sebenarnya bukanlah fosil. Fosil merupakan sisa-sisa tumbuhan dan hewan purba atau jejak kehidupan masa lalu yang tertanam dalam batuan. Sisa-sisa fosil seringkali hanya berupa bagian tubuh yang keras pada hewan, seperti cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat, kalsium fosfat pada tulang, atau silikon dioksida.
Meskipun terdapat mitos yang menyebutkan bahwa bahan bakar fosil mengandung bagian tubuh dinosaurus, kenyataannya bahan bakar fosil tidak berasal dari fosil. Pemahaman ini bukan hanya memecahkan misteri mengenai asal usul bahan bakar fosil, tetapi juga membuka wawasan baru tentang sumber daya energi yang kita andalkan setiap hari. Sebagai landasan yang lebih bijak dalam pengelolaan energi di masa depan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 18 Nov 2023
sebulan yang lalu