finansial
Rabu, 06 Juli 2022 13:11 WIB
Penulis:Rohmat
Editor:E. Ariana
Denpasar, Balinesia.id - Pemilu 2024 disebut sebagai momentum generasi milenial berkontribusi. Hal tersebut terlontar dalam Seminar Nasional Kepemiluan yang digelar DPC GMNI Denpasar bersama Fakultas Hukum Universitas Udayana di Aula Fakultas Hukum Universitas Udayana, Rabu, 6 Juli 2022.
Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan bertema "Peran Generasi Milenial dalam Pemilu Tahun 2024". Mereka antara lain Totok Hariyono (Komisioner Bawaslu RI), I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Komisioner KPU RI 2020-2022), I Dewa Agung Gede Lidartawan (KPU Provinsi Bali), dan I Putu Chandra Riantama (Ketua DPC GMNI Denpasar), serta dipandau Kordinator Mahasiwa S2 Ilmu Hukum FH Unud, Gede Druvananda Abhiseka.
"Pemilu 2024 adalah momentum untuk generasi muda untuk berkontribusi secara nyata membangun bangsa melalui proses pemilu ini. Entah itu keterlibatan dalam tahapan pemilu maupun pendidikan politik kepada masyarakat luas," kata Totok Hariyono.
Baca Juga:
Hal senada dinyatakan I Dewa Gede Agung Lidartawan. Ketika tahapan pemilu dibuka, maka generasi muda diharap dapat terlibat dan mengisi ruang-ruang tersebut. "Ini adalah bagian anda dalam berperan untuk kesuksesan pemilu secara langsung dengan terlibat aktif dan KPU Bali berkomitmen untuk membuka peluang selebar lebar nya kepada generasi millenial untuk ikut serta," ucap Lidartawan.
Pihaknya pun mengapresiasi seminar yang digelar dan berharap dapat diperbanyak agar sosialisasi dan edukasi politik dan demokrasi berjalan lurus.
Di sisi lain, Ketua DPC GMNI Denpasar, Putu Chandra Riantama menuturkan seminar nasional yang dilaksanakan pihaknya sebagai bentuk edukasi politik. Menurutnya, peran generasi muda dalam Pemilu 2024 amat besar. Berdasarjab Sensus Penduduk 2020 diketahui bahwa mayoritas penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi Z dan milenial. Proporsi generasi Z (lahir tahun 1997-2012) sebanyak 74,93 juta jiwa atau 27,94 persen, sedangkan generasi milenial (lahir tahun 1981-1996) sebanyak 69,38 juta jiwa atau 25,87 persen.
Adapun total populasi Indonesia mencapai 270,20 juta jiwa per September 2020. Artinya, jumlah mereka amat signifikan untuk diperebutkan suaranya di pemilu. Dengan demikian, ia berharap generasi milenial sudah bukan lagi menhadi objek politik, namun telah jadi subjek politik. Generasi muda memiliki peranan penting dalam proses penyelengaraan dan pengawasan pemilu, sehingga pemilu akan semakin berintegritas.
“Kontestasi pemilu menjadi wadah penting untuk menegakan demokrasi, dengan menggandeng generasi milenial sebagai agent of change untuk memperbaiki dan dan mempertahankan demokrasi yang teah terlaksana dengan baik karena mahasiswa menjadi pemegang saham tertinggi demokrasi," katanya. oka/jpd
19 hari yang lalu
sebulan yang lalu