balinesia.id

Kesejahteraan Petani di Bali pada Juli 2021 Naik 0,21 Persen

Kamis, 05 Agustus 2021 05:52 WIB

Penulis:E. Ariana

Editor:E. Ariana

Pertanian.jpg
Lahan pertanian di kawasan Gianyar, Bali. (Balinesia.id)

Denpasar, Balinesia.id - Meski tidak setinggi capaian bulan Juni 2021, kesejahteraan petani di Provinsi Bali pada bulan Juli 2021 tercatat kembali naik. Hal ini tampak melalui capaian indeks Nilai Tukar Petani atau NTP di Bali sebesar 92,58 atau naik sebesar 0,21 persen dari sebulan sebelumnya yang hanya 92,38.

Naiknya kesejahteraan petani di Bali terukur dari indeks yang diterima petani (It) naik lebih tinggi dibanding indek yang dibayar petani (Ib). Pada bulan Juli 2021, It petani di Bali tercatat naik setinggi 0,43 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) naik setinggi 0,22 persen.

"Kenaikan indeks NTP pada bulan Juli 2021 tercatat pada hampir semua subsektor, kecuali subsektor tanaman perkebunan rakyat yang turun sedalam 0,57 persen," terang Kepala BPS Provinsi Bali, Hanif Yahya dalam rilis berita statistik beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, kenaikan NTP paling tinggi subsektor pertanian diperoleh oleh subsektor hortikultura yang mencatat kenaikan sebesar 1,02 persen. Pada posisi kedua, ada subsektor perikanan yang mencatat 0,66 persen, kemudian subsektor peternakan sebesar 0,46 persen, dan subsektor tanaman pangan 0,02 persen.

Sementara itu, Hanif melanjutkan, indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian atau NTUP Provinsi Bali bulan Juli 2021 naik setinggi 0,22 persen dari 92,17 menjadi 92,37. "Kenaikan indeks NTUP pada bulan Juli 2021 tercatat naik pada subsektor hortikultura sebesar 1,05 persen, subsektor perikanan sebesar 0,85 persen, subsektor peternakan sebesar 0,40 persen, dan subsektor tanaman pangan sebesar 0,09 persen," jelasnya.

Sedangkan, untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat Provinsi Bali pada bulan Juli tercatat minus -0,58 persen.

Baca juga:

https://balinesia.id/read/gempa-bumi-di-sasih-karo-momentum-baik-untuk-pertanian

Baca juga:

https://balinesia.id/read/makanan-minuman-sumbang-inflasi-tertinggi-di-kota-singaraja

Baca juga:

https://balinesia.id/read/juli-2021-denpasar-alami-deflasi-sebesar-0-07

Terkait dengan inflasi perdesaan, pada bulan Juli 2021, Bali mencatay inflasi perdesaan sebesar 0,22 persen. Catatan tersebut sejalan dengan catatan inflasi perdesaan nasional yang tercatat sebesar 0,14 persen.

"Secara nasional, inflasi paling tinggi tercatat di Provinsi Sulawesi Tenggara, yakni sebesar 1,00 persen dan terendah di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 0,07 persen. Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Provinsi DKI Jakarta sebesar 0,76 persen dan yang terdangkal tercatat di Provinsi Bangka Belitung sebesar 0,01 persen," pungkasnya. jpd