Kesehatan
Rabu, 21 Mei 2025 13:46 WIB
Penulis:Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Gula tampaknya sudah tidak bisa dipisahkan di kehidupan kita sehari-hari. Gula selalu hadir di setiap hidangan yang tersaji saat pesta ulang tahun, pelarian emosional usai merasakan kesedihan, dan momen penting kehidupan lainnya.
Kehadiran makanan atau minuman kaya akan gula tampak melekat dalam budaya dan kebiasaan sehari-hari, yang seringkali membuat kita mengonsumsinya secara berlebihan tanpa sadar.
Meski kesadaran akan bahaya gula mulai meningkat apalagi di kalangan Gen Z, menerapkan pola makan bebas gula tampaknya masih terasa mustahil bagi sebagian besar orang.
Padahal, penting bagi Anda untuk mulai menyadari dampak serius dari konsumsi gula berlebih. Konsumsi makanan atau minuman kaya akan kandungan gula dapat menimbulkan penyakit seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk lebih waspada dan mengetahui cara gula menyebabkan kerusakan kesehatan tubuh Anda.
Seperti yang dilansir dari India Today, menurut Madhura Paroolkar Behki, kepala ahli gizi Cult Transform, gula hanya memberikan kalori kosong tanpa kandungan gizi. Konsumsinya tak membuat kenyang, malah mendorong penumpukan lemak, terutama di area perut.
Dr. Aishwarya Tandle dari SAVA Herbals menjelaskan bahwa konsumsi gula berlebih dapat menurunkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang pada akhirnya meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan gangguan hormonal seperti PCOS pada wanita.
Menurut Dr. Archana Batra, gula berkaitan erat dengan tekanan darah tinggi, perlemakan hati, dan peradangan kronis yang semuanya merupakan pemicu penyakit jantung. Studi dari Journal of the American Medical Association tahun 2014 pun menunjukkan bahwa gula tambahan memperburuk profil kolesterol dan memperbesar risiko penyumbatan arteri (aterosklerosis).
Meskipun gula sering dijadikan “pelipur lara,” Dr. Anjali Nain dari Healthians menyatakan bahwa konsumsi gula berlebihan justru bisa memperparah suasana hati, menyebabkan kecemasan, dan bahkan depresi. Ini karena gula memengaruhi sistem penghargaan di otak dengan cara yang mirip seperti zat adiktif.
Vriti Srivastav, ahli gizi holistik, mengungkapkan bahwa gula dapat mempercepat proses penuaan kulit melalui mekanisme glikasi, yakni kerusakan pada kolagen dan elastin. Akibatnya, kulit menjadi lebih mudah keriput dan kendur.
Sunil Lobo, pelatih kebugaran, menyebut bahwa konsumsi gula dapat memicu peradangan dalam tubuh yang menurunkan kemampuan imun untuk melawan infeksi dan bisa memperburuk penyakit autoimun.
Madhura Behki dan Dr. Nain sepakat bahwa bahaya gula seringkali tidak disadari karena efeknya yang tidak langsung terasa. Padahal, dalam jangka panjang, dampaknya bisa sangat serius bagi kesehatan.
Itu tadi beberapa cara gula merusak kesehatan tubuh Anda. Waspada!