Warisan Proyek Gibran Selama Jadi Walikota Solo

Mundur jadi Wali Kota, Berikut Daftar Proyek Gibran di Solo (pssi.org)

JAKARTA - Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini dikabarkan telah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Wali Kota Surakarta dalam rapat paripurna di Kantor DPRD Kota Surakarta, Solo, Jawa Tengah. 

Pengunduran diri ini berkaitan dengan terpilihnya dirinya sebagai wakil presiden dalam Pemilu 2024. Ketua DPRD Kota Surakarta, Budi Prasetyo, menyatakan DPRD Surakarta menyetujui pengunduran diri Gibran Rakabuming Raka. 

"Bersama ini saya mengajukan pengunduran diri sebagai Wali Kota Surakarta masa jabatan 2021-2024 dengan ditetapkannya wakil presiden terpilih dalam Pemilu 2024. Demikian untuk dapat ditindaklanjuti sebagaimana mestinya," terang Gibran di Solo

Usulan pemberhentian ini akan disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Tengah. Selain itu, DPRD juga mengusulkan pengangkatan Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, sebagai Wali Kota untuk sisa masa jabatan.

Dalam kesempatan tersebut, DPRD Kota Surakarta memberikan kenang-kenangan berupa keris kepada Gibran sebagai bentuk apresiasi atas kemitraan selama 3,5 tahun. 

"Filosofinya keris itu bisa kebangkitan ekonomi rakyat Indonesia, Surakarta. Kami berharap Kota Solo juga akan makin jaya ke depannya. Keris ini wujud kerja keras, rendah hati, ikhlas, dan selalu ingat masyarakat Kota Surakarta," terang Budi.

Budi Prasetyo berharap tugas-tugas Gibran di masa depan akan membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia dan Kota Surakarta. Keris yang diberikan melambangkan kebangkitan ekonomi, kerja keras, rendah hati, ikhlas, dan pengingat akan masyarakat Kota Surakarta.

Kota Solo menjadi saksi pesatnya pembangunan infrastruktur yang didukung oleh berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri. Uni Emirat Arab (UEA) memainkan peran penting dalam pendanaan beberapa proyek monumental, termasuk Masjid Sheikh Zayed yang megah, GOR Indoor Manahan yang diklaim akan jadi sangat modern, dan Islamic Center.

Sektor swasta juga turut berkontribusi. Museum of Culture and Technology yang dibiayai oleh Dato Sri Tahir, pemilik grup Mayapada, menambah dimensi budaya dan teknologi pada lanskap kota solo.

Tidak ketinggalan, Solo Safari, yang didukung investasi dari Taman Safari Indonesia, yang dulu dikenal sebagai Taman Satwa Taru Jurug, kini berhasil bertransformasi jadi kebun binatang modern. 

Sementara itu, di bidang transportasi, selesainya proyek elektrifikasi jalur Yogya-Solo membuka babak baru sistem perkeretaapian regional. PT KCI kini dapat mengoperasikan KRL Yogya-Solo, yang tidak hanya meningkatkan konektivitas antar kota Solo-Jogja, tetapi juga menawarkan opsi transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Keberagaman sumber pendanaan dan jenis proyek ini mencerminkan upaya besar mengembangkan Solo yang mana juga kota tempat Jokowi di besarkan menjadi kota yang lebih maju.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut berbagai proyek besar yang digarap di Solo, selama Gibran menjadi Walikota.

Proyek Besar yang Digarap di Solo Selama Gibran Menjadi Walikota

1. Revitalisasi Pasar Tradisional

Selama kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka, Kota Solo telah mengalami berbagai pembangunan infrastruktur yang signifikan. Gibran mendorong program revitalisasi pasar-pasar tradisional di Solo untuk meningkatkan kenyamanan dan daya tarik bagi pembeli serta pedagang. 

Salah satu proyek besar yang dilaksanakan adalah revitalisasi Pasar Mebel Gilingan. Proyek ini didanai oleh pemerintah pusat dengan anggaran sekitar Rp50,8 miliar yang bersumber dari Kementerian Perindustrian. 

Selain itu, Pasar Jongke yang terletak di wilayah barat Kota Surakarta juga menjadi bagian dari program revitalisasi ini. Pagu anggaran revitalisasi pasar tersebut mencapai Rp135 miliar yang disalurkan melalui Dinas Cipta Karya PUPR.

Renovasi Pasar Legi juga dilakukan secara menyeluruh dengan anggaran sebesar Rp104,3 miliar dari APBN. Program-program revitalisasi ini diharapkan dapat memberikan fasilitas yang lebih baik dan nyaman bagi para pedagang dan pengunjung, serta meningkatkan daya saing pasar tradisional di Solo.

2. Pembangunan Jalan dan Jembatan

Salah satu proyek besar dikota Solo adalah pembangunan Viaduk Gilingan Solo, yang didanai oleh APBN melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. 

Pembangunan ini dilakukan untuk memperlebar viaduk dan menurunkan elevasi jalan sehingga tinggi waduk yang semula 3,4 meter menjadi 4,2 meter.  Selain pembangunan viaduk, tak kalah besar, pemerintah juga membangun jembatan jurug yang dibangun dua tahap. 

Tahap pertama yaitu pembanguann Jembatan Jurug B, yang memakan biaya total Rp99,89 miliar. Anggaran proyek ini berasal dari APBD Kota Surakarta sebesar Rp 50 miliar dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian PUPR sebesar Rp49,89 miliar.

Tahap kedua pembangunan Jembatan Jurug dianggarkan total Rp45 miliar. Proyek ini didukung oleh dana hibah Rp30 miliar dari Kementerian PUPR dan Rp15 miliar dari APBD Kota Surakarta. 

Pembangunan Jembatan Layang Simpang Joglo merupakan bagian dari proyek pembangunan Rel Ganda Kereta Api Solo-Semarang Fase 1. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kelancaran operasional kereta api di jalur tersebut. 

Dimulai pada tahun 2022, pembangunan jembatan layang ini ditargetkan selesai pada September 2024 dengan total anggaran sebesar Rp114,2 miliar.

3. Pembangunan Keraton Jawa

Solo memiliki dua kerajaan yang mewarisi tahta kerajaan Mataram Islam, di masa Gibran memimpin, Pura Mangkunegaran mengalami revitalisasi besar-besaran alokasi anggaran sebesar Rp18 miliar untuk tahun 2023.

Selain Mangkunegaran, Keraton Kasunanan Surakarta saat ini juga sedang dalam proses revitalisasi dengan anggaran sebesar Rp35 miliar. Proyek ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pemulihan Alun-alun Selatan dan Utara sebagai titik awal dari ambisi pemerintahan Gibran membangkitkan kembali kejayaan dan nilai sejarah keraton di Solo.

4. Pembangunan Rusun

Salah satu proyek yang digagas oleh Pemerintah Kota Surakarta adalah rencana pembangunan ulang Rusunawa Semanggi. Meski belum terealisasi hingga Gibran selesai menjabat, proyek ini direncanakan akan segera direalisasikan menggunakan anggaran dari Kementerian PUPR.

Di wilayah Semanggi pemerintah Surakarta berhasil menata kawasan kumuh, masayrakat semanggi diberikan ganti rumah layak huni yang dibangun dengan dana pemerintah.

Selain itu, pemerintah pusat juga meluncurkan proyek infrastruktur rusun Putri Cempo di Jebres. Proyek ini dibangun oleh Direktorat Jenderal Perumahan dengan total pagu anggaran mencapai Rp17 miliar.

5. Pembangunan Tempat Hiburan

Pembangunan Taman Balekambang berhasil diselesaikan pada bulan Maret 2024 setelah melalui proses revitalisasi selama kurang lebih 2 tahun. Taman ini dibuka kembali untuk umum pada tanggal 16 Maret 2024, dengan total anggaran revitalisasi mencapai Rp91,7 miliar yang berasal dari APBD Kota Surakarta dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Kementerian PUPR.

Namun, di masa yang sama, terdapat pula proyek yang mengalami kendala, seperti pembangunan GOR Indoor Manahan. Proyek ini yang dimulai sejak tahun 2018 sempat mengalami mandek pada tahun 2021 akibat pemutusan kontrak dengan pelaksana proyek. 

Meskipun awalnya ditargetkan selesai pada tahun 2021, karena kendala tersebut, target penyelesaian proyek ini terpaksa diundur hingga waktu yang belum ditentukan.

Pemerintah pusat juga melakukan renovasi Stadion Manahan dan empat lapangan latihan sepakbola di Kota Solo untuk mendukung penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 Tahun 2023 dan Piala Dunia U-17. 

Renovasi dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah dengan kontraktor PT Nindya Karya (Persero), dengan nilai kontrak Rp78,8 miliar.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 17 Jul 2024 

Editor: Redaksi

Related Stories