Wamenkes: Program Eliminasi TB Dibutuhkan Inovasi dan Kerja Sama Seluruh Pemangku Kepentingan

Wamen Dante Saksono, menerangkan, diperlukan upaya bersama dari seluruh stakeholder, baik dari Kemenkes, Kemendagri, Pemerintah Daerah sampai para kader yang ada di Desa untuk melakukan hal-hal inovatif dalam upaya penanganan kasus TB. (Humas Pemprov Bali)

Badung, Balinesia-id - Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa TBC menjadi permasalahan yang sudah ada pada abad ke-8 sehingga untuk bisa mewujudkan eliminasi Tubercoloses diperlukan kerja sama dan inovasi dari seluruh stakeholder.

Ditegaskan, dalam upaya memutus TBC tersebut maka Pemerintah Indonesia mencanangkan program upaya eliminasi TB pada tahun 2030.

Dalam mewujudkan hal tersebut, Wamen Dante Saksono, menerangkan, diperlukan upaya bersama dari seluruh stakeholder, baik dari Kemenkes, Kemendagri, Pemerintah Daerah sampai para kader yang ada di Desa untuk melakukan hal-hal inovatif dalam upaya penanganan kasus TB.

Kepada Anak Yatim di Bali, Mensos Risma: Kalau Ada-apa Hubungi Ibu

Selain itu, Wamen Kemenkes juga menjelaskan bahwa pada kasus Covid-19 kita belajar untuk melakukan tracing, begitu juga dengan TBC bahwa tracing terhadap kontak erat perlu dilakukan sehingga upaya pengentasan kasus dapat terlaksana secara maksimal.

"Selain itu, tracing kontak erat juga diperlukan sebagai upaya pelacakan kasus baru TB yang belum terdeteksi," tandasnya saat pertemuan Tuberculosis Summit 2021, dari 20-23 Oktober di The Stones Hotel-Kuta. .

Dalam kesempatan sama, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra memberikan apresiasi dan terimakasih atas kepercayaan Kementerian Kesehatan RI, menjadikan Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan Tuberculosis Summit 2021.

Kasus TBC di Bali, bahwa data September 2021 kasus TBC aktif di bali sebanyak 1.963 kasus, dan tingkat kesembuhannya mencapai 90%.

“Hal ini merupakan kerja keras seluruh stakeholder, bahkan sampai kader yang ada di tingkat pedesaan. Saya sangat berterimakasih atas kerja keras yang dilakukan selama ini. Namun, untuk mencapai kasus zero persen dibutuhkan penguatan dan kerja ekstra kembali," sambungnya.

Dengan itu, lanjut dia, eliminasi TB tahun 2030 yang dicanangkan Presiden Jokowi dapat dicapai.

Indra berharap pertemuan menghasilkan rumusan dan bahkan keputusan yang diperlukan dalam penanganan kasus-kasus TB yang ada di Indonesia. (roh)

Editor: Rohmat

Related Stories