Prembon Tradisi "Wang Bali Mula Angugat", Pesankan Ketergantungan Sosial

Pergelaran Prembon Tradisi "Wong Bali Mula Anggugat" Sanggar STI Bali. (Balinesia.id/ist)

Denpasar, Balinesia.id - Rekasadana (Pergelaran) Prembon Tradisi oleh Sanggar Seni STI Bali dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44, Selasa, 21 Juni 2022 petang mengangkat lakon “Wang Bali Mula Angugat”. Garapan ini mengangkat pesan ketergantungan sosial.

Ketua Sanggar Seni STI Bali, Ida Bagus Ketut Indra Darmawan memaparkan,  garapan “Wang Bali Mula Angugat” mengisahkan tentang zaman saat kepemimpinan Raja Dalem Ketut, dimana masyarakat Bali Mula merasa tidak cocok dengan kepemimpinan raja itu. Ketidakcocokan tersebut karena dalam kepemimpinan Raja Dalem Ketut dirasa tidak adil dan tidak tahu bagaimana keberadaan (dresta) yang ada di Bali. Sehingga, masyarakat Bali Mula merasa tidak sejalan.

Baca Juga:

“Jadi masyarakat Bali Mula ini merasa dianak-tirikan. Bahkan air yang ada di Desa Songan itu ditutup oleh masyarakat Bali Mula supaya tidak mengalir ke kota. Artinya masyarakat memprotes lewat danau ini. Bentuk protes lewat air ini kami angkat karena berkaitan dengan tema PKB, Danu Kerthi Huluning Amerta,” ungkap Indra Darmawan.

Lanjutnya, setelah adanya perselisihan tersebut, maka diutuslah salah satu Senopati yang bernama Patih Ulung ke Songan untuk melakukan diskusi. Isi dari diskusi tersebut di mana para masyarakat Bali Mula menginginkan agar Raja Bali memperlakukan mereka sama seperti dengan masyarakat Majapahit, dan tidak membeda-bedakan. Selain itu, raja juga diminta untuk menjaga parahyangan dan sad khayangan yang ada di Bali dengan baik, serta menjaga danau yang ada di Desa Songan sebagai sumber kehidupan masyarakat Bali.

“Pada akhirnya kesepakatan tersebut disampaikan kepada Raja Dalem Ketut, dan beliau menyetujuinya. Dari kesepakatan tersebut, akhirnya semua bersatu, bisa akur, dan bisa saling berbaur. Jika kita tarik pesan yang disesuaikan dengan tema air, maka pesan dari pementasan adalah karena air adalah sumber kehidupan, jika saling memerlukan maka hendaklah saling bersikap baik,” katanya.

Sanggar Seni STI Bali sangat bersyukur bisa tampil diajang PKB dengan lelucon yang dihadirkan, tawa penonton pun terdengar ketika STI Bali mulai melucu. Pada pertunjukan ini, Indra Darmawan mengakui lebih menonjolkan karakter bondresnya. oka/jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories