Perbaikan Pariwisata Topang Pergerakan Ekonomi Bali pada Triwulan IV 2022

Ilustrasi penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. (Balinesia.id/ist)

Denpasar, Balinesia.id – Pergerakan ekonomi Bali pada triwulan IV tahun 2022 terkonfirmasi tumbuh sebesar 6,61 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi Bali pada periode tersebut salah satunya ditopang oleh perbaikan pariwisata.

“Pertumbuhan ekonomi Bali triwulan IV 2022 terutama ditopang oleh meningkatnya kinerja lapangan usaha terkait pariwisata, yaitu transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum (akmamim), serta pengadaan listrik dan gas,” kata Direktur Eksekutif, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Selasa, 7 Februari 2023 di Denpasar.

Ia menjelaskan, perbaikan kinerja pariwisata Bali pada periode tersebut sejalan dengan tingginya pertumbuhan jumlah wisatawan yang mencapai 84,60 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Perbaikan kinerja pariwisata pada triwulan IV 2022 ini terjadi seiring dengan penyelenggaraan puncak KTT G20 Presidensi Indonesia di Bali serta penambahan satu maskapai international direct flight bersamaan dengan momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Nataru.

“Pelaksanaan berbagai event strategis di Bali dan diberlakukannya kebijakan full capacity untuk angkutan udara juga mendorong kunjungan dan aktivitas pariwisata, khususnya LU transportasi dan pergudangan dan akmamin,” jelasnya.

Baca Juga:

Sementara itu, kinerja LU pengadaan listrik dan gas juga meningkat seiring peningkatan yang siginifikan  penjualan dan konsumsi listrik konsumen bisnis karena intensitas aktivitas pariwisata dan events strategis.

Trisno Nugroho menjelaskan, berdasarkan sisi pengeluaran keberlanjutan pemulihan ekonomi Bali terutama bersumber dari lonjakan pertumbuhan komponen ekspor luar negeri yang sejalan dengan peningkatan ekspor jasa. Hal ini tercermin dari kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 970 ribu orang pada triwulan IV 2022, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2021 yang hanya mencapai 8 orang akibat masih adanya pembatasan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Selanjutnya, konsumsi rumah tangga juga tetap terjaga dan investasi yang terakselerasi seiring dengan momentum HBKN Nataru, serta penyelesaian pembangunan infrastruktur prioritas nasional dan berlanjutnya beberapa proyek pemerintah dan swasta. “Bank Indonesia memprakirakan perekonomian Bali tetap tumbuh tinggi pada triwulan I 2023, namun melandai dibandingkan triwulan IV 2022 seiring dengan normalisasi jumlah kedatangan wisatawan pasca-HBKN Nataru dan libur sekolah akhir tahun, serta berakhirnya international event KTT G20,” katanya.

Baca Juga:

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Bali keseluruhan 2023 diperkirakan relatif moderat dari 2022. Selain karena pengaruh faktor base effect, adanya pelambatan pertumbuhan ekonomi global juga ikut memberikan andil.

“Namun demikian, masih terdapat potensi yang mendukung perekonomian Bali 2023 seperti penyelenggaraan event berskala nasional maupun internasional secara offline, pengembangan visa second home untuk meningkatkan length of stay wisatawan, mulai dibukanya border China sebagai pasar utama wisata Bali, serta masih berlanjutnya sejumlah insentif fiskal pemerintah untuk mendorong aktivitas konsumsi masyarakat Bali,” jelasnya.

Trisno Nugroho menambahkan, jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2022, pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV 2022 sesungguhnya lebih kecil. Sebagaimana diketahui pada triwulan III 2022 pertumbuhan ekonomi Bali tercatat sebesar 8,10 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Bali triwulan IV 2022 tertahan antara lain disebabkan oleh pola historis pascapanen raya hortikultura, peningkatan curah hujan yang berdampak terhadap produktivitas pertanian, kenaikan harga komoditas akibat inflasi, dan penurunan ekonomi negara maju pasar utama wisman Bali,” katanya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories