Penyuluh Lapangan KB di Buleleng Difasilitasi Sepeda Motor Operasional

Sekda Buleleng, Gede Suyasa menyerahkan kendaraan operasional secara simbolis kepada PLKB di Buleleng, Selasa, 6 September 2022. (Balinesia.id/istimewa)

Buleleng, Balinesia.id – Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di Buleleng difasilitasi kendaraan operasional oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng. Ada 22 unit sepada motor operasional yang diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa untuk jemput-antar akseptor program Keluarga Berencana (KB).

Puluhan unit kendaraan itu diserahkan di Wantilan Praja Winangun, Kantor Bupati Buleleng, Selasa, 6 September 2022. Adapun pengadaan kendaraan tersebut berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Suyasa mengatakan bahwa sepeda motor yang ditujukan secara khusus untuk jemput-antar akseptor ini memiliki spesifikasi yang berbeda. Kendaraan ini disesuaikan dengan kebutuhan PLKB yang terjun ke lapangan dengan membawa berbagai alat untuk menunjang kinerjanya di lapangan. “Ini sesuai dengan petunjuk teknis atau juknis yang diberikan oleh  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), karena berasal dari Dana Alokasi Khusus, sehingga spesifikasi, bentuk, dan warnanya semua sama,” kata dia.

Baca Juga:

Dalam momentum tersebut, Suyasa juga mengingatkan kepada PKLB bahwa pengertian KB saat ini telah berkembang yang bukan saja terpaku soal jumlah anak yang dihasilkan. Saat ini, kata dia, KB telah merujuk lebih luas sebagai perencanaan keluarga, sehingga kemampuan orang tua sangat menentukan berapa layaknya mereka merencanakan keturunan.

Penjelasan-penjelasan tersebut dianggap perlu dimasyarakatkan di masyarakat, sehingga masyarakat siap merencanakan kelahiran hingga menyiapkan fasilitas untuk anak-anaknya. Orang tua atau calon orang tua tidak diarahkan untuk memiliki anak dalam jumlah tertentu, tapi mampu merencanakan sehingga tidak ada lagi justifikasi yang melanggar KB.

“Makanya ini sasarannya ke situ. Sepeda motor ini akan digunakan untuk menjemput dan mengantar akseptor KB yang sudah merencanakan keturunan mereka dengan matang. Memasang alat kontrasepsi diantar oleh penyuluh khususnya yang kurang mampu, aksesibilitasnya kurang, tempatnya jauh, dan merasa sulit, sehingga petugas ini mendorong untuk memasang alat kontrasepsi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka mengatakan jika di Kabupaten Bulleeng ada 134 orang PLKB. Jika dibandingkan dengan jumlah desa/kelurahan di Buleleng yang sebanyak 148 desa/kelurahan, maka jumlah PLKB tersebut masihlah kurang 14 orang, sehingga ada beberapa PLKB yang menangani dua desa.

“Sampai saat ini belum ada regulasi yang memperbolehkan merekrut penyuluh baru sesuai dengan edaran Kemenpan-RB. Sudah dari 2009 ada penyuluh yang memang menangani dua desa. Kemarin ada penyuluh yang mengikuti seleksi PPPK namun hanya 14 orang yang lulus,” katanya.

Terkait dengan pengadaan kendaraan untuk PLKB, ia mengatakan bahwa 22 unit kendaraan yang diserahkan telah sesuai dengan proposal yang diajukan ke BKKBN. Spesifikasinya mengikuti juknis yang tertuang di DAK. Kendaraan tersebut nantinya diprioritaskan untuk desa-desa di pinggir dan letaknya jauh, seperti Desa Pejarakan dan Sumberklampok di Kecamatan Gerokgak serta Desa Bongancina di Kecamatan Busungbiu.

Ia menyebut, sebelumnya pihaknya telah memiliki 134 unit kendaraan, namun belum mencakup semua desa/kelurahan. “Idealnya satu PLKB satu kendaraan, kasih kurang hingga 14 kendaraan lagi. Ini masih dalam tahapan evaluasi untuk kendaraan yang dulu. Apakah kondisinya masih baik atau setengah baik. Yang jelas tahun lalu ada 10, ditambah sekarang 22 kendaraan yang kondisinya kita pastikan baik. Sementara, kendaraan yang lama dioptimalkan dengan kondisinya. Mudah-mudahan tahun depan kita dapat lagi, tergantung dari pusat,” katanya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories