Pemprov Bali Komitmen Laksanakan Kebijakan Pengembangan Wisata hingga Ekonomi Kreatif

Kunjungan Komisi X DPR RI ke Provinsi Bali. (Balinesia.id/IST)

Denpasar, Balinesia.id - Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali selalu berkomitmen melaksanakan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan upaya memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi, pemuda dan olahraga, serta perpustakaan.

Namun demikian, ia menyadari dalam pelaksanaannya masih muncul sejumlah persoalan, khususnya yang menyangkut implementasi regulasi pusat di daerah yang masih membutuhkan evaluasi dan penyesuaian.

Oleh karena itu, pihaknya selalu membuka untuk setiap unsur dapat bersama-sama memberikan masukan kepada Komisi X DPR RI yang memang membidangi persoalan tersebut. "Saya berharap, kegiatan ini dapat merumuskan kerjasama yang efektif yang membantu pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini saat menerima rombongan Komisi X DPR RI ketika kunjungan kerja ke Provinsi Bali, Jumat, 17 Februari 2023.

Baca Juga:

Sementara itu, Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan Bali mendapat perhatian pihaknya karena sektor pariwisata menjadi lingkup kerja Komisi X DPR RI. Guna mengoptimalkan pengembangan sektor pariwisata, saat ini Komisi X DPR RI tengah menggodok RUU Kepariwisataan yang merupakan revisi atas UU Nomor 10 Tahun 2009.

Menurutnya, sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia, Bali sangat berkepentingan dengan RUU ini. Oleh sebab itu, ia sangat berharap masukan dari stakeholder pariwisata untuk penyempurnaan draft RUU. "Indonesia harus bergegas karena negara-negara lain sedang berpacu membenahi sektor pariwisata,” ujarnya.

Baca Juga:

Dikatakan, salah satu point penting dari revisi UU ini adalah perjuangan untuk menjadikan kepariwisataan menjadi urusan wajib. Karena dengan menjadi urusan wajib, sektor pariwisata akan memperoleh perhatian lebih besar khususnya dalam kaitan dengan alokasi anggaran.

Agustina juga menyinggung keberadaan perpustakaan. Ia berharap, perpustakaan mengadopsi kemajuan teknologi dan tak hanya fokus pada kegiatan mengoleksi buku. “Perpustakaan harus menjadi tempat transfer knowledge dan terkoneksi dengan sektor lain. Perpustakaan bukan hanya menarik orang untuk membaca, tapi mampu menggerakkan mereka untuk mengimplementasikan apa yang diperoleh dari bacaan, itulah prinsip literasi,” kata dia. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories