Pembangunan Senderan TMMD ke-112 di Bangli Telah Capai 69 Persen

Anggota TNI yang bertugas di Kodim 1626/Bangli bergotong royong dengan masyarakat Desa Pengotan merealisasikan Program TMMD ke-112. (Istimewa)

Bangli, Balinesia.id - Pengerjaan senderan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-112 di Desa Pengotan, Bangli telah mencapai 69 persen. Pengerjaan senderan yang diawali melaluo Program Pra TMMD ke-112 per Sabtu, 4 September 2021 dinyatakan telah menyelesaikan 305 meter

"Sasaran utama Pra TMMD ke-112 di Desa Pengotan adalah pembuatan senderan sepanjang 550 meter
Saat ini sudah tercapai hingga 305 meter atau 69 persen di Banjar Tiying Desa, Desa Pengotan," kata Dandim Bangli, Letkol Inf  I Gde, Putu Suwardana S.I.P.

    Baca Juga:

Selain itu, ia menjelaskan bahwa selain pembuatan senderan sepanjang 550 itu, pada Pra TMMD pihaknya memiliki target menyelesaikan jalan rabat beton sepanjang 2.333 meter, dan pembuatan 2 buah plat beton sepanjang 12 meter. Jika semua pekerjaan itu bisa diselesaikan pada Program Pra TMMD, maka diharapkan pelaksanaan TMMD yang berakhir pada 15 Oktober 2021 diharaokan bisa difokuskan pada pengerjaan pengaspalan jalan sepanjang 850 meter.

"Dengan dihadapkan pada waktu yang singkat ini, kami berharap agar semua sasaran fisik bisa diselesaikan tepat waktu," kata dia.

Suwardana melanjutkan,  kegiatan Pra TMMD ke-112 melibatkan 5 orang personil TNI diantaranya, Sertu I Wayan Widia, Serda I Wayan Subagia, Serda I Wayan Pasbudi, Serda I Wayan Budiarta, Serda I Wayan Sujana. Selain itu juga dilibatkan warga sebanyak 15 orang lainnya,

"Selama kegiatan ini berlangsung dapat berjalan dengan tertib, lancar dan aman, serta tetap menjalankan, mematuhi protokol kesehatan," tegasnya.

       Baca Juga:

Suwardana berharap, melaluo program tersebut, kemanunggalan TNI, khususnya Kodim 1626/Bangli dan warga bisa terwujud. Kolaborasi dan gotong royong kedua belah pihak diharapkan dapat memberi manfaat luas bagi masyarakat.

"Gotong royong inilah yang menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia yang harus terus dilestarikan. Walaupun saat ini kita menghadapi wabah Covid-19, namun budaya gotong royong ini tidak boleh hilang dan harus terus kita diterapkan. Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku," katanya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories