Lil’Art by H8-Studio dan "Celeng-celeng" yang Tumbuhkan Optimisme

Lil’Art by H8-Studio bersama beberapa karyanya "celengnya". (Balinesia.id/jpd)

Denpasar, Balinesia.id - Tidaklah keliru prinsip para bijak yang menyatakan bahwa tantangan terberat untuk bangkit dari kondisi sulit adalah melampaui batas diri sendiri. Prinsip itulah yang juga perlu dikuatkan dalam situasi tak menentu sepanjang pandemi Covid-19 ini.

Batas itulah yang ingin dilampaui, Lil’Art by H8-Studio, kelompok muda kreatif asal Denpasar, Bali. Di tengah segala pembatasan akibat pandemi Covid-19, mereka memeras kreativitas dan berupaya melampaui diri sendiri. "Celeng-celang" dipoles dalam imaji hingga akhirnya sukses menciptakan peluang bernilai ekonomi. Pada akhirnya mereka berhasil. Kreasi-kreasinya kini telah terbang ke sejumlah kota, bahkan "masuk" Jayasabha, dikenal oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Putri Suastini Koster.

      Baca Juga:

Lil’Art by H8-Studio diisi tiga orang bersaudara pasangan I.B. Purwa Sidemen dengan I.A. Kade Mahartini, yakni Devi Sidemen, Denandra Sidemen, dan Trityarta Sidemen.  Ayahnya adalah salah satu tokoh penting jajaran PHRI Bali, seorang Direktur Eksekutif.

Sang sulinh, Devi Sidemen, kepada Balinesia.id belum lama ini membeberkan awal mula usaha kecil miliknya. "Lil’Art H8-Studio memiliki arti yaitu karya seni atau art dari anak-anak kecil atau little bermarkas atau studio di rumah, yakni blok H8," katanya.

Devi menuturkan, sejak pandemi Covid-19 mewabah, ia menjadi salah satu orang yang terdampak langsung.  Pariwisata yang rontok memaksanya dirumahkan. Ia tak lagi bekerja, menunggu pariwisata kembali sehat yang entah sampai kapan.

"Karena tak lagi kerja, jadi lebih banyak di rumah. Karena terlalu lama, mulai jenuh, hingga suatu saat dibelikan celengan gerabah berbentuk celeng (babi, red) sebagai apresiasi karena berhasil juara lomba mewarnai gerabah. Kami kemudian mulai berkreasi dan ada ide untuk menggarapnya lebih serius," tuturnya.

        Baca Juga:

Keisengan itu pun akhirnya mendapat respons positif dari khalayak ramai yang kemudian dicium sebagai sebuah peluang usaha. Lambat laun, dengan memanfaatkan media sosial, mereka mempublikasikan produknya hingga semakin dikenal. Kini, produknya tidak saja dipesan oleh masyarakat di Bali, tapi juga telah mendarat di sejumlah kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta. Bahkan, produk mereka sempat dipinang oleh sejumlah artis ternama Bali.

"Setelah matang, kami akhirnya mencari izin UMKM, dan akhirnya resmi mengantongi izinnya pada bulan Juni 2021 kemarin," katanya.

Produk mereka yang merupakan produk kreatif juga telah beberapa kali telah mengikuti pameran. Ada yang diselenggarakan oleh hotel di kawasan Nusa Dua, juga ada yang dipamerkan dalam kegiatan bazaar.

     Baca Juga:

Sepanjang proses kreatif mereka, mereka telah mencipta sejumlah desain celengan gerabah seperti celengan berbentuk barong bangkung, berbagai desain celeng super hero (Spiderman, Superman, Batman, Gatotkaca, Captain Amerika, Wonder Woman), barong sai, ikan koi, motif batik, hingga yang terbaru motif logo HUT ke-76 Republik Indonesia.

Produk-produk mereka memberikan citra bentuk dan estetika yang khas. Hal tersebut lantaran celengan-celengan itu memang digarap dengan tangan sendiri. Ciri khas itu pula yang terus dipertahankan hingga kini. "Ketika kami audiensi ke Ibu Gubernur (Putri Suastini, red) kami diingatkan bahwa produk UMKM tak harus produk massal, kami justru diarahkan menggarap sebagai produk ekslusif," katanya.

Dengan segala capaian dalam usianya yang baru beberapa bulan, Lil’Art by H8-Studio telah membuktikan diri dapat mencipta peluang di tengah krisis. Berbekal daya kreatif itulah mereka telah melampaui diri, mencipta optimisme, dan mengisi pembatasan dengan cara produktif mencipta karya bernilai. jpd 

Editor: E. Ariana
Tags covid 19Bagikan

Related Stories