Kota Singaraja Catat Inflasi Setinggi 0,58 pada Mei 2022

Pasar Banyuasri, salah satu pusat ekonomi di Kota Singaraja. (Balinesia.id/oka)

Denpasar, Balinesia.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali kembali merilis data perkembangan ekonomi Provinsi Bali. Menurut catatan pada periode Mei 2022, Kota Singaraja mencatat inflasi setinggi 0,58 persen dibandingkan periode sebulan sebelumnya.

Kepala BPS Bali, Hanif Yahya dalam Rilis Berita Statistik Bali periode Mei 2022 pada Kamis, 2 Juni 2022 mengatakan bahwa Indeks Harga Konsumen di Kota Singaraja pada periode Mei 2022 tercatat sebesar 111,51.

“Tingkat inflasi tahun kalender untuk periode Mei 2022 setinggi 2,55 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun, berbanding Mei 2021 tercatat setinggi 3,62 persen,” katanya melalui siaran daring.

Baca Juga:

Dari 11 kelompok pengeluaran yang mempengaruhi tingkat inflasi, Kota Singaraja mencatat ada enam kelompok yang inflasi. Tingkat inflasi tertinggi dicatat oleh kelompok pengeluaran IV, yang meliputi perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, dengan catatan inflasi setinggi 3,88 persen. 

Selanjutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau berada di posisi kedua, dengan perolehan setinggi 0,83 persen, sedangkan kelompok pengeluaran XI yang meliputi perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi setinggi 0,24 persen.

“Kelompok VI yakni transportasi mengalami inflasi setinggi 0,07 persen; kelompok II yang terdiri dari pakaian dan alas kaki mengalami inflasi setinggi 0,01 persen; sedangkan kelompok V, yakni kesehatan mengalami inflasi setinggi 0,01 persen,” jelasnya.

Sementara itu, lima kelompok pengeluaran lainnya yang tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan adalah kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 102,08; kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) dengan IHK 99,36; kelompok VIII (rekreasi, olahraga,  dan budaya) dengan IHK 112,56;  kelompok IX  (pendidikan) dengan IHK 110,01; dan  kelompok  X (penyediaan makanan dan minuman/restoran) dengan IHK 104,05.

“Canang sari, tongkol  diawetkan,  cabai merah,  telur  ayam ras,  cabai merah, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, jeruk, tomat, biskuit, dan hand body lotion adalah komoditas-komoditas yang memeberi sumbangsih inflasi pada periode Mei 2022,” kata dia.

Secara nasional, pada periode Mei 2022 dari 90 kota IHK, tercatat 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Tanjung Pandan sedangkan deflasi terdalam tercatat di Kota Kotamobagu.

“Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Singaraja menempati urutan ke-57 dari 87 kota yang mengalami inflasi,” kata dia. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories