Kesejahteraan Petani Bali Naik 0,12 Persen, namun Masih di Bawah Angka Nasional

Seorang petani di wilayah Badung, Bali, berjalan di pinggir jalan pada siang hari. Tampak mobil melintas di jalan, sementara di bagian kirinya hamparan tanaman padi mulai ranum. (Balinesia.id/jpd)

Denpasar, Balinesia.id - Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Bali pada bulan September 2021 terpantau kembali naik. Namun, sayangnya nilai yang jadi salah satu indikator daya beli petani masih tetap di bawah nilai nasional.

Kepala BPS Bali, Hanif Yahya, dalam rilis berita statistik bulan September 2021 yang digelar daring pada Jumat, 1 Oktober 2021 mengatakan bahwa indeks NTP Provinsi Bali pada September 2021 adalah sebesar 93,00. Nilai ini tercatat naik 0,12 persen jika membanding nilai pada bulan sebelumnya.

      Baca Juga:

"Kenaikan indeks NTP dikarenakan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,08 persen, sebaliknya indeks yang dibayar petani (Ib) turun sedalam 0,04 persen," kata dia.

Sementara itu, dalam periode Januari–September 2021, NTP Provinsi Bali tercatat 92,43 dengan nilai It sebesar 99,29 dan Ib sebesar 107,42.

"Secara nasional, indeks NTP tercatat sebesar 105,68 atau naik 0,96 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada September 2021, indeks NTP Provinsi Riau secara nasion mengalami kenaikan tertinggi sebesar 3,35 persen, sedangkan, undeks NTP Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan -0,56 persen," jelasnya.

       Baca Juga:

Hanif Yahya melanjutkan, jika dilihat dari Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) Provinsi Bali, pada bulan September 2021 Bali mengalami IKRT sedalam 0,18 persen yang salah satunya disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau. Sedangkan, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Bali pada bulan September 2021 tercatat sebesar 92,33. "Nilai ini turun 0,18 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," kata Hanif Yahya. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories