Indonesia Raih Posisi Keenam dalam Kualitas Kehidupan di Asia Tenggara 2023

Ilustrasi digital. (Freepik)

JAKARTA – Indonesia berhasil meraih posisi keenam dalam pemeringkatan kualitas kehidupan digital di Asia Tenggara pada 2023 menurut penelitian yang dilakukan oleh Surfshark

Sedangkan Singapura telah menjadi negara dengan kualitas kehidupan digital terbaik di Asia Tenggara pada tahun 2023. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Surfshark, Indeks Kehidupan Digital di Singapura bahkan mencapai skor 0,7096 poin pada tahun ini.

Keberhasilan yang diraih Singapura dalam mencapai posisi teratas ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah harga internet yang sangat terjangkau dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. 

Dengan biaya internet yang lebih murah, masyarakat Singapura dapat dengan mudah mengakses internet dan mengikuti perkembangan teknologi digital.

Selain itu, Singapura juga memiliki kualitas internet yang sangat baik. Kecepatan internet yang tinggi dan konektivitas yang stabil membuat pengguna internet di Singapura dapat menjalankan berbagai aktivitas digital secara efisien, seperti streaming video, bermain game online, atau bekerja dari rumah.

Setelah Singapura, Malaysia menempati posisi kedua dengan skor Indeks Kehidupan Digital sebesar 0,5869 poin. 

Malaysia juga memiliki harga internet yang terjangkau dan kualitas internet yang baik. Negara ini telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan infrastruktur digitalnya, seperti memperluas jaringan internet ke wilayah-wilayah pedesaan.

Thailand menempati posisi ketiga dengan skor Indeks Kehidupan Digital sebesar 0,5215 poin. Meskipun masih ada ruang untuk peningkatan, Thailand telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam hal kualitas dan aksesibilitas internet. 

Pemerintah Thailand juga telah memperkuat kebijakan keamanan digital untuk melindungi pengguna internet dari ancaman siber.

Vietnam berada di posisi keempat dengan skor Indeks Kehidupan Digital sebesar 0,4992 poin. Negara ini telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam sektor teknologi digital, dengan semakin banyak masyarakat yang menggunakan internet dan aplikasi berbasis digital dalam kehidupan sehari-hari.

Filipina menempati posisi kelima dengan skor Indeks Kehidupan Digital sebesar 0,4915 poin. Meskipun masih ada tantangan dalam hal infrastruktur digital dan harga internet yang tinggi, Filipina telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan aksesibilitas internet di seluruh negara.

Indonesia menempati posisi keenam dengan skor Indeks Kehidupan Digital sebesar 0,4565 poin. Meskipun Indonesia memiliki populasi internet yang besar, tantangan infrastruktur dan harga internet yang relatif tinggi masih menjadi kendala dalam meningkatkan kualitas kehidupan digital.

Laos mendapatkan skor Indeks Kehidupan Digital sebesar 0,3355 poin, menempatkan negara ini di urutan ketujuh. Laos masih memiliki banyak potensi untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas internet di seluruh wilayahnya.

Kamboja menempati posisi terakhir dalam daftar ini dengan skor Indeks Kehidupan Digital sebesar 0,3066 poin pada tahun 2023. Kamboja masih memiliki tantangan dalam pengembangan infrastruktur digital dan memperluas akses internet ke daerah-daerah pedesaan.

Penilaian Indeks Kehidupan Digital didasarkan pada lima indikator utama, yaitu keterjangkauan internet, kualitas internet, infrastruktur digital, keamanan digital, dan birokrasi digital. Setiap negara dinilai berdasarkan kinerja mereka dalam kelima indikator ini.

Penelitian Surfshark tahun 2023 mencakup 121 negara di seluruh dunia. Peringkat negara-negara tersebut ditentukan oleh akumulasi nilai yang diperoleh oleh setiap negara dalam rentang skala 0 hingga 1.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 22 Dec 2023 

Editor: Redaksi

Related Stories