Ikan Arwana Asli Endemik Indonesia Diminati Pasar Internasional

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus-menerus mempromosikan ikan hias melalui kontes ikan hias seperti kontes ikan hias berskala nasional diadakan di Bali bekerjasama dengan Bali Club Arowana. (KKP)

Badung, Balinesia.id -  ikan hias khususnya arwana asal Indonesia memiliki prospek cerah karena diminati pasar internasional.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus-menerus mempromosikan ikan hias melalui kontes ikan hias seperti kontes ikan hias berskala nasional diadakan di Bali bekerjasama dengan Bali Club Arowana.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengungkapkan, ikan hias arwana dipilih karena ikan arwana merupakan ikan hias asli endemik Indonesia, memiliki daya saing tinggi dan tidak dimiliki oleh negara lain.

"Hal ini menunjukkan ikan hias khususnya arwana, dengan segala keindahannya sangat diminati di pasar internasional dan memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan," sambung Artati Widiarti saat pameran dan kontes ikan hias Arwana yang pertama dan terbesar di Bali bertajuk "Bali Club Arowana National Competition" sukses digelar di Kawasan Kuta, 24-27 Maret 2022.

"Bali kita pilih karena pulau dewata memiliki magnet bagi wisatawan baik domestik maupun internasional," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti usai menyerahkan piala pemenang kontes ikan Arwana di Bali, Minggu (27/3/2022).

Melalui kontes ini, Artati Widiarti ingin menunjukkan kekayaan ikan hias Indonesia yang berlimpah kepada para pelancong di Pulau Dewata yang kini kembali bergeliat.

Ia memberi gambaran, berdasarkan data BPS yang diolah Ditjen PDSPKP, nilai ekspor ikan hias Indonesia pada periode tahun 2017 – 2021 mengalami peningkatan, yaitu sebesar USD27,6 juta pada tahun 2017 menjadi USD34,5 juta pada tahun 2021, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 6,11%.

Permintaan ikan hias untuk pasar ekspor pada tahun 2021 didominasi oleh ikan hias air tawar sebesar 80,63% (senilai USD27,8 juta), dengan jenis ikan hias yang paling diminati adalah arwana (super red dan jardini), lalu diikuti oleh cupang, botia, koi, maskoki, oscar dan lain-lain.

Lanjut Artati Widiarti, pada periode sama, nilai ekspor ikan hias arwana juga mengalami peningkatan dari USD7,05 juta pada tahun 2017 meningkat menjadi USD7,46 juta pada tahun 2021 dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 1,8%. 
Menurut jenisnya, ekspor ikan hias arwana Indonesia pada tahun 2021 adalah ikan hias Arwana Super Red (Scleropages formosus) dengan nilai sebesar USD7,3 juta (98,74%), sedangkan untuk ikan hias Arwana Jardini (Scleropages jardini) dengan nilai sebesar USD94,25 ribu (1,26%).

Artati menambahkan bahwa kontes arwana ini didukung secara penuh oleh KKP melalui Ditjen PDSPKP, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL), dan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil  Perikanan (BKIPM) bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali.

“Ini membuktikan bahwa pemerintah pusat dan daerah berkomitmen mendukung pengembangan ikan hias," ujar Artati. ***


Related Stories