"Go International", Unwar Ikuti Akreditasi Internasional dan Masifkan Pertukaran Pelajar

Jajaran Rektorat Unwar. (Balinesia.id/oka)

Denpasar, Balinesia.id - Universitas Warmadewa (Unwar) bersiap go international sesuai dengan visinya ke depan. Upaya tersebut ditempuh dengan akreditasi internasional pada prodi-prodinya dan memasifkan pertukaran pelajar.

Rektor Unwar, Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK, didampingi jajaran, Jumat, 27 Mei 2022 mengatakan pihaknya telah memproyeksikan sejumlah prodi untuk bisa diakreditaai internasional. Saat ini akreditasi internasional AQAS (Agency for Quality Assurance Assesment) telah didapat Prodi S2 Linguistik, sedangkan Prodi Sastra Inggris prosesnya sedang berjalan. AQAS  merupakan lembaga akreditasi diakui dan disetarakan oleh BAN-PT.

"Kami akan bangun terus atmosfer internasional di kampus Unwar, beberapa langkah yang kita lakukan adalah dengan mengikuti akreditasi internasional salah satunya diawali Prodi S2 Linguistik dan Sastra Ingris in progress, yang otomatis akan meningkatan akreditasi menjadi Unggul. Mudah-mudahan prodi ini bisa terakreditasi internasional," katanya.

Baca Juga:

Selain itu, upaya go international Unwar juga dilakukan melalui program pertukaran pelajar internasional. Dinyatakan ada 14 mahasiswa University Tuanku Abdul Rahman (UTAR) yang kini mengikuti kuliah satu semester di Unwar, sedangkan Prodi Arsitektur mengirim 6 orang mahasiswa ke UTAR. Kemudian, ada 17 orang mahasiswa Profesi Dokter dari Hubei University Republik of China yang tengah belajar di FKIK Unwar, serta 17 orang mahasiswa asing tengah belajar di Fakultas Sastra selama empat bulan yang berasal dari beberapa negara Eropa.

Widjana mendorong civitas akademika dan alumni Unwar dapat meningkatkan daya saing di tingkat internasional. Salah satunya adalah dengan mendorong penguasaan terhadap bahasa asing.

"Saya dulunya tidak bisa bahasa Inggris, kemudian saya pergi ke Inggris selama sebulan saya praktikkan bahasa Inggris di sana. Dengan praktik secara langsung saya bisa berbahasa Inggris, jadi memang dalam hal itu kita perlu praktikkan.  Kita tidak ingin ketinggalan karena kita tinggal di Bali. Mesti bisa," kata dia.

Pihaknya pun berharapkan ke depan ekosistem internasional akan semakin tampak di Unwar. "Saya berharap nanti akan berseliweran orang asing di Unwar, diiringi dengan atmosfer yang berubah. Belajar bahasa Inggris adalah praktik, kalau kita belajar harus dipraktikkan. Dengan mahasiswa asing mahasiswa Unwar bisa berteman, paling tidak kita mengerti yang kita katakan dan sharing pengalaman dalam pembelajaran," katanya. oka/jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories