Efektivitas Vaksin Tidak Berkurang selama Disuntik dalam Interval Waktu Rekomendasi

(null)

Jakarta, Balinesia.id - Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan , Siti Nadia Tarmizi mengatakan selama dalam interval waktu yang direkomendasikan, efektivitas vaksin pertama tidak akan berkurang jika terjadi keterlambatan penyuntikan vaksin tahap kedua.

Pernyataan tersebut dinyatakannya menyusul ada beberapa daerah yang terlambat menerima stok vaksin kedua. Seperti diketahui, pemerintah tengah memaksimalkan vaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok dan menurut rekomendasi WHO, vaksin hendaknya disuntikkan sebanyak dua dosis.

"Antibodi kita masih dapat terbentuk dengan optimal melawan virus Covid-19 (jika masih dalam interval waktu yang ditentukan, red)," katanya sebagaimana diberitakan Trenasia.com, Kamis, 12 Agustus 2021.

       Baca Juga:

Ia menjelaskan, interval waktu penyuntikan vaksin jenis Sinovac antara dosis pertana ke dosis kedua adalah 28 hari. Sementara, vaksin AstraZeneca memerlukan jarak antara suntikan pertama dan kedua adalah dua sampai tiga bulan.

Lebih jauh, pihaknya menerangkan bagi penyintas Covid-19, mereka dapat divaksin setelah tiga bulan dinyatakan sembuh. Sedangkan, untuk penyintas Covid-19 yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama sebelum dinyatakan positif, maka bisa melanjutkan vaksinasi dosis kedua setelah sembuh selama tiga bulan dan tidak perlu mengulang.

"Pemerintah telah mempercepat pelaksanaan vaksinasi, tidak menutup kemungkinan akan timbul hambatan di tengah jalan, misalnya terkait dengan ketersediaan vaksin," katanya.

       Baca Juga:

Hingga kini, imbuhny, pemerintah diketahui telah mendistribusi 86.253.981 dosis vaksin dan 67.884.947 dosis telah digunakan di 34 provinsi. tren/jpd

Editor: E. Ariana
Tags Vaksinasi Covid-19Bagikan

Related Stories