Dinilai Picu Pertumbuhan Kreativitas dan Inovasi Kekayaan Intelektual, Koster-Putri Suastini Terima Penghargaan Kemenkumham

Gubernur Bali, Wayan Koster (kiri atas) dan Ketua Dekranasda Bali, Putri Suastini Koster (kiri bawah) menerima penghargaan dari Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, Senin, 21 November 2022. (Balinesia.id/repro)

Denpasar, Balinesia.id - Gubernur Bali, Wayan Koster dan Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, kompak terima penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI) atas keberhasilannya dalam memicu pertumbuhan dunia kreatif dan inovasi di Bali. Penghargaan diterima keduanya Senin, 21 November 2022 di Jakarta.

Dalam ajang tersebut, Kemenkumham RI memberikan Koster penghargaan karena dinilai prestasi memacu pertumbuhan kreativitas dan inovasi kekayaan intelektual dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Sementara itu, Putri Suastini Koster diganjar penghargaan sebagai tokoh yang berperan aktif dalam memacu pertumbuhan kreativitas dan inovasi kekayaan intelektual dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, khususnya dalam mengangkat tenun tradisional endek bali hingga mampu bersaing di dunia fashion internasional.

Baca Juga:

Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly dalam kesempatan tersebut mengapresiasi langkah aktif Provinsi Bali dalam mendukung tenun endek bali. Endek disebut sudah memberi bukti bahwa produk hasil kekayaan intelektual lokal mampu bersaing di dunia global serta berkolaborasi dengan brand fashion, ternama Christian Dior.

"Dior membuat 10 jenis desain fashion berbahan endek dan turut serta di ajang Paris Fashion Week," katanya.

Yasonna Laoly juga mengapresiasi kebijakan  Koster yang mewajibkan pegawai untuk menggunakan kain tenun endek sebagai seragam kerja. Menurutnya kebijakan itu telah membuat mesin ekonomi bergerak bagi industri rakyat.

"Para penenun hidup lagi, karenanya kita minta gubernur dan bupati yang lain juga lakukan inventarisasi kekayaan intelektual daerah. Mungkin saja nanti tenun NTT masuk Louis Vuitton," katanya.

Ia mengatakan pentingnya pendaftaran indikasi geografis agar nilai ekonomi bertambah, swhingga transformasi ekonomi jadi keniscayaan di tengah kekisruhan ekonomi dunia. Lahirnya inventor dan kreator juga dipercaya dapat memulihkan perekonomian Indonesia.

Ia turut menekankan upaya penguatan kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan para rektor terkait pentingnya kekayaan intelektual (KI) untuk bisa membangun ekonomi berbasis KI. “Dalam menyongsong kemajuan jaman dan industri 4.0, kreativitas dan inovasi adalah hal penting," katanya.

Percepatan eksponensial ekonomi kreatif dan digitalisasi dunia, aspek kekayaan intelektual dan perlindungannya, penting untuk menyongsong perdagangan global yang tidak ada batasan. "Kita akan terus berinovasi untuk melayani designer, pencipta lagu, inventor dan lainnya agar produknya berkekuatan hukum. Kreasi adalah bahan bakar untuk kekayaan intelektual dan industrinya," jelasnya.

Sejak dipimpin Wayan Koster, Provinsi Bali tercatat telah berhasil mendapat 279 sertifikat kekayaan intelektual. Ratusan kekayaan intelektual tersebut beragam, mulai dari hak merek, hak cipta, hak paten, dan ada indikasi geografis seperti Indikasi Geografis Garam Amed, Garam Kusamba, Kopi Kintamani, hingga Indikasi Geografis Kopi Pupuan.

Atas penghargaan yang diterima, Putri Suastini Koster mengaku sangat bersyukur. Ia memaknai penghargaan yang diterima sebagai media untuk dapat terus bekerja lebih baik di kemudian hari. "Saya bersyukur sekali atas apresiasi ini. Tetapi ini bukan mutlak kerja sendiri tapi kerja bersama tim kebanggaan kita bersama," kata dia. jpd

Editor: E. Ariana

Related Stories